Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, melakukan normalisasi sungai dalam rangka meningkatkan produksi padi di wilayah selatan.
Hal ini disampaikan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani di Tanjung, Jumat, mengingat terjadinya penyempitan dan pendangkalan sungai di sejumlah desa yang potensi pertaniannya cukup tinggi.
"Seperti di Desa Hapalah sebenarnya berpotensi tanam dua kali setahun karena itu perlu dilakukan normalisasi sungai agar produksi padi pun meningkat," jelas Anang.
Tak hanya di Desa Hapalah yang masuk wilayah Selatan Tabalong, normalisasi Sungai Bungin dan sungai sekitar Desa Madang Kecamatan Muara Harus juga perlu dilakukan.
Bahkan Pemkab Tabalong telah mengalokasikan Rp600 juta untuk mendukung kegiatan normalisasi sungai.
Tahun anggaran 2015 program normalisasi sungai di Kabupaten Tabalong juga telah direalisasikan masing-masing di Desa Habau, Desa Masintan dan Desa Bangkiling.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong Noor Rifani menyebutkan makin banyaknya rumah warga di bantaran sungai menjadi salah satu penyebab penyempitan badan sungai dan pedangkalan.
"Kegiatan normalisasi sungai telah kita selesaikan pada tahun anggaran 2015 termasuk rehabilitasi atau pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai di Kecamatan Banua Lawas," jelas Noor.
Mengingat di tiga desa tersebut termasuk daerah rawan banjir di saat musim hujan yang dipicu makin mengecilnya kapasitas sungai sehingga aliran air menjadi lambat.
Normalisasi sungai sendiri ungkap Noor merupakan upaya perbaikan penampang sungai dengan cara melebarkan dan memperdalam sungai agar kapasitasnya bertambah sehingga menampung debit banjir.