Kader posyandu HSS Noorbaiti nominator kader berprestasi tingkat nasional

Tim Penilai Verifikasi dari pusat memverifikasi kader Posyandu Flamboyan Noorbaiti Hasanah yang menjadi salah satu nominator kader posyandu berprestasi pada tingkat nasional di Gambah Luar, Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Selasa (3/9/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo HSS)

Berbagai pertanyaan dan kedatangan kami ke sini hanyalah memastikan inovasi kegiatan dimaksudkan, bagaimana perkembangan dari inovasi ini setelah satu tahun berjalan ini,

Kandangan (ANTARA) - Kader Posyandu Flamboyan Desa Gambah Luar Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Noorbaiti Hasanah menjadi nominator kader berprestasi tingkat nasional 2024.

Penjabat Ketua TP PKK Kabupaten HSS Mutia Anwary Endri mendampingi dua orang Tim Penilai Verifikasi dari pusat menuju Posyandu Flamboyan untuk memverifikasi lapangan.

"Kami sangat bangga sekaligus berterima kasih kepada tim verifikasi yang menobatkan Kader Noorbaiti Hasanah sebagai salah satu nominator dengan inovasi," kata Mutia di Gambah Luar, Selasa.

Baca juga: Pekan imunisasi nasional Polio HSS sasar 27.743 anak

Mutia berharap hal ini mampu memicu para kader lain untuk mengikuti langkah yang telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan posyandu kepada masyarakat.

Selanjutnya, dua orang anggota tim penilai yang terdiri dari Woro Sandra Ariyani (Kementerian Kesehatan) dan Amir Latif (Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) mengadakan tanya jawab atau wawancara dengan Noorbaiti.

"Berbagai pertanyaan dan kedatangan kami ke sini hanyalah untuk memastikan inovasi kegiatan yang dimaksudkan, bagaimana perkembangan dari inovasi ini setelah satu tahun berjalan ini," ungkap Woro.

Diketahui, Noorbaiti Hasanah menjelaskan inovasi yang dilakukan berupa Pendampingan Sasaran ke Puskesmas (Pensamas).

Baca juga: Sekda HSS buka rakor penguatan Pokjanal Posyandu

Melalui inovasi tersebut, kader posyandu memberikan pendampingan terhadap anak yang mengalami sakit, atau kekurangan berat badan untuk dirujuk ke puskesmas.

Untuk melakukan ini dilakukan pendekatan terhadap orang tua yang terkadang tidak setuju sang anak dibawa ke puskesmas.

Pendampingan dilakukan secara menyeluruh hingga anak sehat kembali, dan melibatkan tidak hanya kader posyandu melainkan beberapa pihak yang peduli, seperti dari pihak swasta dengan melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).