Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Dinkes Kalsel) meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox (Mpox).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kalsel Anhar Ihwan dikonfirmasi di Banjarbaru, Senin, mengatakan pihaknya mendorong dinkes kabupaten/kota se-Kalsel meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
Baca juga: Dinkes Kalsel: Tidak ada zat kecubung pada semua korban
“Tujuannya agar masyarakat mengenali gejala dan tindakan yang harus dilakukan bila menemukan gejala seperti Mpox,” kata Anhar.
Dia mengimbau masyarakat yang mengalami gejala demam dan ruam, segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat dan patuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun alkohol, dan menggunakan masker.
“Diharapkan masyarakat kalau sudah ada gejala seperti itu segera lakukan pemeriksaan ke fasyankes terdekat,” ucap Anhar.
Dia menjelaskan Mpox merupakan salah satu penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun kini sudah dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Baca juga: Kalsel targetkan 589.000 anak imunisasi polio pada 2024
“Oleh karena itu, kewaspadaan dan langkah antisipasi sangat penting dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran penyakit ini,” ujar Anhar.
Dia mengharapkan masyarakat yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut tentang Mpox, dapat menghubungi puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Terkait kasus cacar monyet di Kabupaten Batola, Anhar menyebutkan Dinkes Provinsi Kalsel mendapatkan informasi warga terkena virus tersebut.
Selain itu, salah satu pasien asal Batola yang sempat dirawat di RSUD Ansari Saleh, telah dinyatakan negatif setelah diuji spesimen di BB Labkesmas.
“Alhamdulillah, hasil pengambilan sampel dari suspek yang dikirim ke BB Labkesmas negatif Mpox,” tutur Anhar.
Baca juga: Layanan "home care" untuk masyarakat Balangan terus ditingkatkan