Banjarmasin (ANTARA) - Tutus Banjar Asli (TABAS) menggelar Festival Kuntau se-Kalimantan memperebutkan tropi dan medali Acil Odah 2024 di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Sabtu.
Kegiatan yang dirangkai dengan pentas Seni Budaya Banjar itu dan Milad ke-1 TABAS yang dibuka Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin.
Baca juga: Perguruan Kuntau dari HST raih enam medali emas pada Kejuaraan Internasional 2022
Bagiawan menyampaikan sambutan Gubernur Kalsel yang menuturkan seni bela diri tidak hanya menjadi simbol kekuatan fisik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang diwariskan leluhur.
”Sebagaimana kita ketahui kuntau merupakan salah satu seni bela diri tradisional yang dimiliki oleh masyarakat suku Banjar,” kata Bagiawan.
Kuntau juga bukan hanya sekadar seni bela diri, namun mengandung nilai-nilai moral yang tinggi melalui latihan dan praktik kuntau, para pesilat diajarkan tentang kedisiplinan, kejujuran, keberanian, dan rasa tanggung jawab.
”Nilai-nilai ini sangat relevan dalam membentuk karakter generasi muda kita agar menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan berakhlak mulia,” ucapnya.
Oleh karena itu, pelestarian kuntau menjadi sangat penting dan harus memastikan bahwa seni bela diri ini tidak hanya dikenal oleh generasi sekarang tetapi juga diwariskan kepada generasi mendatang.
Baca juga: Disdik HST tampilkan kesenian kuntau pada Tadarus Seni di Banjarbaru
Selain itu, Bagiawan menyebutkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan hal yang dibutuhkan berupa fasilitas latihan, penyelenggaraan even, maupun promosi kuntau di tingkat nasional dan internasional.
”Berharap festival ini dapat menjadi ajang yang rutin diselenggarakan setiap tahun, sehingga kuntau dapat terus berkembang dan mendapatkan tempat yang layak di hati masyarakat,” ucap Bagiawan mewakili Gubernur Kalsel.
Sementara itu, Ketua DPW TABAS Kalsel M Khairanoor Effendy mengatakan pihaknya mengadakan gebyar pentas seni budaya banjar dan bakuntau se-Kalimantan.
“Kami mempunyai misi mengangkat budaya banjar salah satunya kuntau,” katanya.
Effendy mengharapkan kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk kembali meminati dan melestarikan budaya banjar.
“Semoga kuntau kembali eksis seperti dahulu dan menjadi primadona di tanah Kalimantan sendiri. Dan berharap kuntau bisa menjadi ekstrakulikuler di sekolah-sekolah SD bahkan SMP," ungkap Effendy.
Diketahui, kejuaraan kuntau ini diikuti 397 peserta dari seluruh Kalimantan, yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai pada 27-29 Juli 2024
Baca juga: Pelestarian kearifan lokal bela diri tradisional kuntau di Barabai