Tanjung (ANTARA) - Badan Usaha Milik Desa Pasar Panas Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan dengan nama "Berkat Rakat" kini tak hanya sumbang pendapatan asli desa namun mampu membuka lapangan kerja bagi warganya.
Dengan omset mencapai Rp30 juta lebih per tahun BUMDes binaan PT Saptaindra Sejati ini mampu berkembang secara mandiri dengan beberapa unit usaha.
"Kehadiran BUMDes ini manfaatnya sangat dirasakan masyarakat dan bisa membuka lapangan kerja bagi warga desa ," ungkap Kepala Desa Pasar Panas Hilal Najmi di Tabalong, Selasa.
Dengan unit usaha air minum isi ulang, penyediaan alat tulis kantor, fotokopi hingga pemasaran produk UMKM lokal tahun ini bisa memberikan kontribusi ke desa meski jumlahnya belum terlalu besar.
Usaha air minum isi ulang selain melayani warga sekitar juga menyuplai hingga ke desa tetangga yang masuk wilayah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
BUMDes yang didirikan sejak 2020 ini mampu menyuplai air minum isi ulang hingga mencapai 300 galon per bulan dengan omset Rp1,5 juta dengan harga per galon Rp5.000.
Alat pengolahan air minum isi ulang sendiri merupakan bentuk dukungan PT SIS melalui pilar CSR Adaro Nyalakan Sejahtera lewat program bina desa di tahun 2020.
"Bantuan modal ini bentuk dukungan perusahaan daam program pengembangan ekonomi desa berupa BUMDes" jelas Unit Head CSR PT SIS Raden Sulaiman.
Keberhasilan Desa Pasar Panas mengembangkan unit usahanya melalui BUMDes tak lepas dari loyalitas dan tekad kuat para pengurusnya.
Salah satu pengelola BUMDes Rostini Ika Rahmayanti mengaku akan terus membantu agar unit usaha di Desa Pasar Panas terus berkelanjutan dan lebih dikenal masyarakat luas.
"Berkait dukungan dan pendampingan dari PT SIS melalui program studi tiru ke luar daerah jadi bekal kami daam mengelola BUMDes," ungkapnya.
Dengan modal awal sekitar Rp32 juta dari bantuan PT SIS badan usaha milik desa ini mulai merintis usaha air minum isi ulang dan ATK.
Untuk distribusi air minum isi ulang semula hanya mengandalkan kendaraan roda dua untuk layanan antar ke warga sekitar.
"Alhamdulillah sekarang BUMDes mampu beli mobil pickup bekas untuk angkut galon hingga ke kabupaten tetangga," ungkap Ahmad Rawiyani karyawan BUMDes di unit usaha air minum isi ulang.
Dengan gaji Rp500 ribu per bulan Ahmad senang bisa berperan aktif membantu kelangsungan BUMDes "Berkat Rakat" di desa kelahirannya.