Banjarmasin, (Antaranws Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat akan membersihkan wilayah objek wisata siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean dari pedagang kaki lima.
Menurut Kabid Ketertiban Umum Satpol PP Kota Banjarmasin Dani Matera di Banjarmasin, Kamis, pelaksanaan pembersihan agar tidak boleh ada lagi PKL nongkrong di siring Tendean itu pada Minggu (11/12).
"Ada 200 personil Satpol PP nantinya diturunkan untuk melaksanakan tugas itu," ujarnya.
Dia mengatakan, Satpol PP akan menjaga pintu masuk ke wilayah siring tersebut sejak pukul 04.00 Wita atau dini hari hingga siang hari.
Di mana, sambung Dani, setiap PKL yang akan masuk ke wilayah siring itu ditanya tujuan mangkalnya, kalau tidak ada tempat khusus maka dilarang masuk.
"Kalau mereka (PKL) menyewa halaman warga untuk berjualan, tidak mengapa, tapi kalau di wilayah pinggir jalan apalagi dalam siring, dilarang," tegasnya.
Dani menyatakan, kegiatan pelarangan bagi PKL di siring Tendean ini akan dirutinkan setiap akhir pekan atau hari Minggu, sebab saat itu lokasi siring padat pengunjung.
"Intinya hari itu lokasi siring bersih PKL, hanya ada pasae terapung yang dibolehkan, karena ini masuk destinasi wisata," tutur Dani.
Sementara ini, ujar dia, sesuai data yang mereka pegang ada sekitar 400 PKL yang biasanya menjejali lokasi objek wisata siring Tendean yang ada dilengkapi gedung menara pandang dan patung raksasa bekantan dengan atraksi sembur airnya.
"Kita akan serius menjaga ketertiban objek wisata siring ini dari PKL yang menyebabkan gangguan arus lalulintas dan keindahan siring, karena tidak tertata," katanya.
Kegiatan ini, ucap Dani, akan dihentikan jika ada kebijakan dikemudian harinya terkait relokasi PKL di wilayah siring tersebut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin menyebutkan, sekitar 5.000 pengunjung memadati siring itu pada akhir pekan, utama di pagi hari di mana ada kegiatan pasar terapung dadakan.
Pasar terapung merupakan objek wisata yang menjadi ikon Kota Banjarmasin yang aslinya ada di sungai Kuin, Banjarmasin Utara, pasar ini menyuguhkan pemandangan unik di mana pedagangnya menggunakan sampan menjual buah-buahan dan semacamnya.