Batulicin, (Antara) - Ikatan Penyuluhan Perikanan Indonesia (IPKANI) cabang Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melakukan monitoring terumbu karang yang dilaksanakan di Kawasan Konservasi taman Wisata Perairan wilayah tersebut.
Ketua Ikatan Penyuluhan Perikanan Indonesia (IPKANI) Tanah Bumbu Eko Priyo Rahardjo, di Batulicin, mengatakan monitoring dilakukan di Desa Sungai Dua Laut Kecamatan Sungai Loban, dengan potensi terumbu karang yang ada sebanyak 25 gugusan.
"Kegiatan ini kami lakukan secara berkala terhadap terumbu karang di kawasan konservasi taman Wisata Perairan Tanah Bumbu untuk memastikan bibit-bibit terumbu karang yang sudah ditanam benar-benar hidup,' katanya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan bibit-bibit terumbu karang bisa rusak atau hilang akibat gelombang maupun benturan jangkar kapal nelayan.
Untuk menghindarai hal tersebut maka, pihaknya terus malakukan monitoring dan mengganti bibit-bibit terumbu karang yang sudah mati maupun rusak.
Selain itu agar terumbu katang di kawasan pantai Tanah Bumbu terjaga melestariannya, maka IPKANI juga melakukan penyuluhan terhadap masyarakat pesisir maupun para nelayan agar ikut berpartisipasi untuk menjaga Kelangsungan hidup terumbu karang.
"Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dengan tim sebanyak tujuh orang myang terdiri dari DKP provinsi Kalimantan Selatan," katanya.
Selain itu, tujuan kegiatan ini untuk mengetahui kondisi keanekaragaman terumbu karang yang ada dan pengambilan dokumentasi bawah airnya.
Pada kegiatan penyelaman ini dilakukan dengan menggunakan alat Self Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA) yaitu sebuah peralatan selam yang dilengkapi dengan tabung oksigen untuk membantu pernapasan.
Penyelaman dilakukan di tiga lokasi gugusan karang, yaitu Batu Tengah, Batu Ma’buccing dan Batu Mingalai.
Dari hasil monitoring secara visual didominasi oleh karang berbentuk tabulate atau Acropora Tabulate (ACT), yang mana bentuk pertumbuhannya menyerupai meja seperti genus acropora sp acropora aspera, acropora millepora, acropora hyacinthus yang perlu di jaga kelestariannya.
"Selain ACT ada juga karang dengan bentuk bercabang atau Acropora Branching (ACB), seperti Acropora formosa, Acropora grandis (Acropora sp). Pada monitoring tersebut juga ditemukan karang bentuk padat atau massiv seperti Platygyra sp, Sponge, Coral Mushroom (CMR) yang menyerupai bentuk jamur," katanya.
IPKANI Tanah Bumbu Lakukan Monitoring Terumbu Karang
Selasa, 6 Desember 2016 13:21 WIB