"Erupsi Kawah Nirwana Lampung Barat nihil korban jiwa dan saat ini kondisi mulai kondusif," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Ia memastikan, saat ini tim ahli sedang menyelidiki fenomena erupsi tersebut dan hasil perkembangan analisa akan segera disampaikan kepada publik.
Untuk itu pula pihaknya mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tetap tenang seraya meningkatkan kewaspadaan setelah terjadinya peristiwa erupsi tersebut.
"Termasuk para wisatawan juga diminta untuk tidak mendekati kawah yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan itu," ujarnya.
Pusdalops BNPB mengkonfirmasi Kawah Nirwana mengalami tiga kali erupsi pada Jumat, dalam rentang waktu antara pukul 08.30-09.00 WIB.
Kawasan sekitar kawah mengalami peningkatan suhu dan kemunculan batu kerikil kecil setelah erupsi sehingga dikhawatirkan dapat berpotensi terjadi erupsi susulan.
Adapun erupsi yang pertama teramati mengeluarkan pasir, kemudian yang kedua mengeluarkan lahar dan terakhir asap tebal berwarna hitam pekat. Saat terjadi erupsi, dentuman keras juga terdengar dalam radius beberapa kilometer.
Menurut catatan BNPB, kawah tersebut merupakan kaldera gunung api aktif dengan luas mencapai 128 kilometer persegi yang sudah lama menjadi kawasan wisata geothermal. Namun erupsi Kawah Nirwana tersebut merupakan fenomena yang pertama kalinya terjadi setelah 91 tahun terakhir atau pada 1933 silam.
Baca juga: Kawah Nirwana di Lampung Barat erupsi tiga kali Jumat pagi
Baca juga: BNPB: Waspada cuaca ekstrem di Ogan Komering Ulu Sumsel hingga Sabtu
Baca juga: BNPB cek kondisi pengungsian korban erupsi Gunung Ibu
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Nurul Hayat