Banjarmasin (ANTARA) - Warna Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) kini mengeluhkan gas elpiji tabung isi tiga kilogram atau yang populer urang (masyarakat) Banjar gas "melon" karena bentuknya seperti buah melon.
"Keluhan warga tersebut mereka kemukakan ketika sejak saya reses, 12 Mei lalu hingga hari keempat," ujar anggota DPRD Kalsel H Suripno Sumas di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Banjir rob menjadi keluhan dan kekhawatiran warga Banjarmasin daerah pinggiran sungai
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu mengaku miris mendengar keluhan warga atau konstituennya, karena belakangan ini langka atau sulit mendapatkan.
"Sebagai sebab akibat langka sehingga harga gas melon di pinggiran Kota Banjarmasin kini mencapai Rp40.000/tabung," ungkap Wakil rakyat yang mengutip keterangan konsumennya.
Suripno berjanji menindaklanjuti persoalan gas melon tersebut dengan pihak terkait.
"Kita akan bicarakan dengan teman-teman di Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)," ujar Suripno Sumas usai pertemuan dengan warga "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin, Rabu siang
Baca juga: Harga pisang naik memasuki musim kemarau
Ia menambahkan, persoalan lain yang warga Kota Seribu Sungai Banjarmasin keluhkan banjir rob bila terjadi pasang dalam sehingga cukup mengganggu lingkungan dan aktivitas masyarakat.
"Oleh sebab itu, mereka berharap bagaimana cara pemerintah dalam menangani atau mengatasi masalah banjir rob agar menimbulkan dampak yang tidak inginkan bersama," demikian Suripno Sumas.
Pada kesempatan reses tersebut, Suripno Sumas berkenan pula membagi-bagi bingkisan berisikan beberapa kebutuhan seperti minyak goreng, teh dan mie instan.
Masa reses anggota DPRD Kalsel periode 2019 - 2024 untuk menyerap aspirasi masyarakat/konstituen kali ini terhitung 12 - 19 Mei 2024