Madinah (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jamaah calon haji wajib mewaspadai jika dirinya merasa tak selalu ingin buang air kecil saat berada di Tanah Suci, sebab menandakan kondisi tengah dehidrasi.
"Dia bangga bisa beribadah lancar tanpa gangguan, padahal itu tanda-tanda dehidrasi," ujar Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) Madinah Karmijono di Madinah, Senin.
Karmijono mengatakan cuaca di Madinah cukup panas dan berbeda kondisinya dengan di Indonesia. Jamaah tak akan merasakan haus karena kelembaban yang rendah serta tak mengeluarkan keringat.
Maka dari itu, jamaah mesti beradaptasi dengan lingkungan serta sering-sering minum air mineral (air putih) selama berada di Tanah Suci, guna menjaga kondisi tubuhnya.
"Seharusnya, jamaah haji buang air kecil minimal setiap jam. Hal ini sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik. Semakin sering kencing lebih bagus. Mending sering ke toilet daripada sering ke rumah sakit," kata Karmijono.
Di satu sisi, ia juga mengingatkan agar jamaah tak memaksakan diri selalu beribadah sunah di luar hotel. Karmijono berharap jamaah yang tiba lebih awal untuk menjaga kesehatan agar saat puncak haji dalam kondisi bugar.
"Tidak ada petugas yang melarang pasien untuk beribadah tetapi agar jamaah itu juga menyadari kemampuannya sendiri. Kalau memang sudah lelah, jangan dipaksa, tetap istirahat," katanya.
Baca juga: BSI berangkatkan 83 persen jemaah haji Indonesia 2024
Baca juga: Jamaah calon haji Kloter pertama tiba di Madinah
Baca juga: Menag ingatkan jamaah calon haji fokus untuk beribadah
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat