Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin, mengatakan, puluhan orang korban selamat tersebut dievakuasi petugas SAR gabungan ke posko darurat yang didirikan pada halaman gereja desa setempat.
"Posko dan dapur umum pun sudah didirikan guna pemenuhan kebutuhan warga terdampak dan tim evakuasi," ujarnya.
Baca juga: Longsor di Toraja,18 korban meninggal
Baca juga: Belasan rumah terdampak tanah longsor di Toraja
Sementara itu, menurut dia, laporan termutakhir dari tim Pusdalops BNPB di lokasi kejadian tercatat ada sebanyak 18 orang warga meninggal dunia akibat bencana tanah longsor yang terjadi setelah hujan deras mengguyur Tana Toraja, pada Minggu (14/4) malam pukul 19.00 WIB itu.
Adapun masing-masing korban meninggal dunia tersebut merupakan warga Desa Lembang Randan, Kecamatan Makale Selatan dan Manggau, Makale, Tana Toraja.
"Hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap dua orang warga yang dilaporkan hilang," ujarnya.
Abdul pun menyebutkan, setidaknya ada sebanyak tujuh unit rumah warga rusak dihantam runtuhan material tanah longsor tersebut.
Timbunan material longsor berupa tanah dan bebatuan perbukitan itu juga menutup akses jalan menuju wilayah Makale, sehingga tim SAR gabungan harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi kejadian.
Meski mendapati sejumlah hambatan namun, ia memastikan tim SAR gabungan akan berusaha semaksimal mungkin menanggulangi dampak bencana yang melanda Tana Toraja sehingga tidak semakin meluas.
Baca juga: PUTR Sulsel tangani longsor ruas jalan Massupu- Batas Pinrang
Baca juga: Bencana longsor tutup akses jalan di Burasia Tana Toraja
Baca juga: Hujan deras akibatkan longsor di jalan poros Tana Toraja
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Budhi Santoso