Banjarmasin (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Supian HK meminta pemerintah atau instansi terkait menambah alat deteksi dini gempa agar masyarakat Kalimantan Selatan bisa waspada lebih awal sehingga menghindari kemungkinan risiko atau dampak seminimal mungkin.
Supian juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana gempa yang mengguncang sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan akibat dampak gempa tektonik Magnitudo 6.5 di perairan Laut Jawa bagian Utara, Kota Tuban Jawa Timur pada Jumat (22/3).
Baca juga: Usai Gempa Tuban, kapal PELNI rute Batulicin-Surabaya beroperasi normal
"Selain itu, jangan dibesar-besarkan peristiwa gempa yang terjadi belakangan masyarakat Kalsel rasakan," ujar Supian HK di Banjarmasin, Senin.
Menurut anggota DPRD Kalsel dua periode, gempa merupakan sebuah peringatan dari Allah SWT.
Sehingga, Supian menuturkan masyarakat Kalimantan Selatan perlu kehati-hatian memanfaatkan atau menggali sumber daya alam (SDA) agar tidak menimbulkan berdampak negatif, seperti gempa.
Supian berharap agar masyarakat Kalimantan Selatan menjadikan sebuah pembelajaran dan memetik hikmah dari kejadian gempa tersebut.
Sebelumnya, gempa pertama berkekuatan 6 magnitudo berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer, bejarak 132 kilometer timur laut Kota Tuban, pada Jumat siang pukul 11.22 WIB.
Baca juga: BMKG: Penyeberangan laut di Pulau Jawa aman setelah gempa beruntun
Beberapa jam kemudian, atau pada pukul 15.52 WIB gempa kembali terjadi dengan kekuatan yang lebih besar yakni 6,5 magnitudo. Gempa ini berpusat di 126 kilometer dari Kota Tuban, Jawa Timur dan 36 kilometer arah barat Pulau Bawean, Gresik.
Setelah itu terjadi rentetan gempa berkekuatan bervariasi yang lebih kecil. Pusat gempa ini juga terpantau BMKG berpusat di 152 kilometer timur laut Rembang, Jawa Tengah, 153 kilometer barat laut Lamongan, Jawa Timur, 175 kilometer barat laut Surabaya, Jawa Timur, dan 612 kilometer timur laut Jakarta.
Dampak getaran yang ditimbulkan berada pada skala intensitas III, IV - V (MMI) atau bermakna getaran gempa dirasakan oleh semua orang secara nyata di dalam rumah, hingga benda berat bergoyang dan kerusakan ringan pada bangunan.
Getaran gempa itu dirasakan oleh masyarakat di Jawa Tengah (Bawean, Jepara, Kudus, Semarang, Blora, Pekalongan), Jawa Timur (Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang) dan D.I Yogyakarta. Bahkan juga dirasakan beberapa wilayah di Kalimantan Selatan.