"Kita perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk memperbaiki kualitas penyiaran di daerah," kata Ketua KPID Kalsel HM Farid Soufian di Banjarmasin, Kamis.
Baca juga: Bawaslu Kalsel gandeng KPID awasi kampanye pada media penyiaran
Farid dan Rektor ULM Prof. Ahmad Alim Bachri menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait penyiaran di Kalimantan Selatan.
Farid mengatakan penandatangan nota kesepahaman untuk menyelaraskan program kegiatan bersama dalam upaya mengembangkan potensi pada bidang penyiaran.
"Kita ingin mengembangkan potensi penyiaran di Kalsel agar bisa menghasilkan konten lokal yang berkualitas," tutur Farid.
Selain itu, Farid menyebutkan kerja sama tersebut untuk memanfaatkan segala sumber daya terutama tenaga, ilmu pengetahuan dan teknologi pembangunan sesuai tugas, fungsi, dan kapasitas.
"Kita harapkan KPID Kalsel juga bisa menjadi tempat pembelajaran atau magang bagi mahasiswa ULM," ucap Farid.
Sementara itu, Rektor ULM Prof, Ahmad menginginkan penandatangan MoU dengan KPID Kalsel memberi manfaat bagi kedua belah pihak.
Baca juga: KPI minta Kalsel perkuat penyelenggaraan penyiaran melalui Perda
"Kerja sama ini merupakan langkah positif, karena banyak obyek yang bisa dikerjasamakan dengan KPID Kalsel,” ujar Prof Alim.
Ia menegaskan nilai positif tersebut antara lain dalam pembinaan sumber daya manusia (SDM) terutama bagi mahasiswa terutama Program Studi Komunikasi FISIP ULM.
"KPID bisa menjadi salah satu institusi yang menerima mahasiswa belajar, baik praktek kerja lapang (PKL) maupun penelitian dan lainnya,” katanya.
Ia juga mengharapkan KPID bisa menjadi staf pengajar untuk mendukung implementasi dosen praktisi.
Dekan FISIP ULM Prof. Budi Surya menambahkan kerja sama tersebut sangat membantu mewujudkan "Tri Dharma Perguruan Tinggi" terutama pendidikan dan pengabdian.
“Ini tentu memberikan dampak positif pada penilaian fakultas maupun universitas. Apalagi selama ini Prodi Komunikasi dilibatkan pada kegiatan KPI, yakni Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi sejak 2015 lalu," tutur Prof. Budi.
Baca juga: DPRD Kalsel inginkan produk penyiaran lebih bermutu