"Harapan saya rumah sakit ini nanti akan menjadi super hub di mana rumah sakit-rumah sakit besar yang kita bangun di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, kalau butuh rujukan pelayanan yang lebih spesifik bisa datang ke sini," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menkes Budi menilai RS Vertikal ini merupakan wujud transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang mencakup transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
RS Vertikal, sambungnya, juga dimaksudkan untuk mendukung program Kemenkes dalam mempercepat pemerataan pelayanan rumah sakit.
"RS Vertikal ini akan menjadi pendatang baru dari 408 rumah sakit yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur," ucapnya.
Baca juga: Menkes tinjau kelengkapan fasilitas pelayanan kesehatan di Palu
Saat ini, RS Vertikal tengah berada dalam proses pembangunan. RS ini berada di Jalan Indrapura Nomor 17, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, dengan total luas lahan 5,24 hektare.
Gedung RS Vertikal ini akan memiliki empat tower atau gedung yang terdiri atas tower A sebagai medical center atau gedung utama, tower B untuk spesialis jantung, tower C untuk spesialis otak, dan tower D untuk spesialis kanker.
Pembangunan RS Vertikal ini merupakan Program Prioritas Nasional Bidang Kesehatan yang sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022-2024.
Pembangunan RS Vertikal di Surabaya didesain untuk dapat memberikan layanan komprehensif, khususnya penyakit katastropik, secara paripurna mulai dari diagnostik, terapetik, hingga rehabilitatif. Pembangunan RS Vertikal juga untuk bersaing dengan rumah sakit lain di Asia.
Dasar penetapan lokasi RS Vertikal di Surabaya karena memiliki aksesibilitas yang baik dari berbagai daerah di Indonesia. Selain memiliki rute langsung penerbangan udara yang cukup banyak, termasuk jalur-jalur internasional ke dan dari Asia, Eropa, Amerika, Australia.
Dengan kemudahan aksesibilitas ini, RS Vertikal dapat mengurangi beban antrean layanan jantung, kanker dan stroke di wilayah Jawa. Selain itu, RS Vertikal dapat memperluas jangkauan layanan dalam skala Nusantara.
Keberadaan RS Vertikal di Surabaya akan memperkuat sistem pelayanan kesehatan rujukan yang sudah ada. RS ini juga akan dikembangkan menjadi RS Pendidikan yang melaksanakan fungsi edukasi, pusat penelitian, dan pengembangan kesehatan.
Selain di Surabaya, Kemenkes juga membangun RS yang sama untuk pelayanan kanker, jantung, dan stroke di Makassar, Sulawesi Selatan. RS tersebut diharapkan juga mampu menjadi super hub untuk Maluku, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
Baca juga: Cegah ginjal akut terulang, Kemenkes-BPOM perkuat sistem awasi obat
Baca juga: Menkes tingkatkan kapasitas RSUD Wakai di Kepulauan Togean
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Triono Subagyo