Tanjung (ANTARA) - Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan bertransformasi secara berkelanjutan melalui berbagai inovasi dan kolaborasi karena daerah paling ujung sebagai "Serambi Depan" Kalimantan Selatan yang menyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur.
Saat memasuki usia ke-58 pada 2023, kabupaten paling utara di Provinsi Kalsel tersebut pun berinovasi dan kolaborasi untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Pemkab Tabalong targetkan 131 desa sasaran penilaian bebas jentik
Pemkab Tabalong meraih sejumlah prestasi, antara lain meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 73,13 atau menempati posisi ketiga se-Kalsel.
"Pertumbuhan ekonomi juga meningkat dari 3,27 persen menjadi 5,30 persen pada tahun 2022 dan merupakan pencapaian tertinggi selama berdirinya Kabupaten Tabalong," kata Bupati Tabalong Anang Syakhfiani di Tanjung, beberapa waktu lalu.
Tak hanya bidang ekonomi, Kabupaten berjuluk "Bumi Saraba Kawa" tersebut mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat pada bidang kesehatan.
Kementerian Kesehatan menetapkan Kabupaten Tabalong sebagai "role" model atau contoh penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia melalui inovasi "Sapu Aja DBD" atau Sapuluh Menit Abatisasi Jentik Aedes Demam Berdarah Dengue.
Inovasi Sapu Aja DBD didukung 15 inovasi lain cukup efektif mencegah kasus DBD.
Baca juga: Anang paparkan penanganan DBD di Asean Dengue Day 2023
Sebagai kabupaten terbaik dalam penanganan DBD, Anang Syakhfiani pun diundang sebagai pembicara pada Seminar Nasional dan Internasional ASEAN Dengue Day yang diinisiasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Kota Bogor, Jawa Barat pada 25 Juli 2023.
Bagi Anang, inovasi Sapu Aja DBD mampu menekan kasus DBD di Kabupaten Tabalong, bahkan tercatat menjadi daerah terendah jumlah DBD di Provinsi Kalsel serta peringkat empat terendah nasional pada 2022.
Pemerintah Kabupaten Tabalong juga meraih sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan RI melalui inovasi "Gema Bersinar".
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Tabalong Dokter Taufiqurrahman Hamdie pada peringatan Hari Anti Malaria Se-dunia di Mandalika Internasional Street Sircuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 31 Mei 2022.
Baca juga: Kasus DBD di Kabupaten Tabalong terendah se-Kalsel
Sertifikat ini mengadakan Pemkab Tabalong memenuhi tiga indikator utama selama tiga tahun berturut-turut, yakni angka kejadian malaria di bawah satu persen dari seluruh jumlah penduduk, positif trade di bawah 5 persen, dan tidak ada faktor indiginus di wilayah Tabalong.
Kepala Dinkes Tabalong Taufiqurrahman Hamdie berharap prestasi ini dapat dipertahankan dan berkomitmen meraih sertifikat eliminasi frambusia sebagai pemacu dalam menekan beberapa penyakit menular lainnya.
Selanjutnya, Pemkab Tabalong berkolaborasi dengan pihak swasta PT Adaro Indonesia dan mitra kerja menggulirkan program penanganan dan pencegahan stunting.
Pemkab Tabalong menduduki peringkat pertama berdasarkan penilaian kinerja serta meraih dua kategori penghargaan, yakni kategori tim TPPS terbaik se-Kabupaten/Kota di Kalsel dan kategori penurunan stunting terbaik se-Kalsel.
Kini angka prevalensi stunting di Kabupaten Tabalong mencapai 7,2 persen turun dibanding tahun sebelumnya sebesar 7,8 persen.
Baca juga: Dinkes Tabalong Temukan 44 Kasus DBD
Lapsus - Tabalong jadi contoh penanggulangan DBD di Indonesia
Minggu, 3 Desember 2023 19:41 WIB