Gaza (ANTARA) - Total 22 rumah sakit di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi akibat "agresi" Israel, kata kantor media pemerintah di daerah kantong Palestina yang terkepung itu pada Minggu.
"Akibat serangan yang sengaja menyerang rumah sakit, khususnya karena ancaman terhadap tenaga medis, total 22 rumah sakit dan 49 pusat kesehatan terpaksa berhenti beroperasi akibat agresi Israel. Selain itu, (pasukan) pendudukan juga menyasar 53 kendaraan ambulans," kata kantor itu.
Mereka mengatakan jumlah warga Palestina yang tewas sudah mencapai 11.180, termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 perempuan. Sementara, jumlah korban luka-luka mencapai 28.200, dengan 70 persen di antaranya anak-anak dan perempuan.
Sekitar 70 masjid hancur total, 153 lainnya rusak sebagian, dan tiga gereja menjadi sasaran serangan Israel, kata kantor media pemerintah.
Baca juga: Palestina peringatkan layanan komunikasi di Gaza bakal terhenti
Mengenai kerugian dalam bidang pertanian, Palestina mengklaim kerugian langsung diperkirakan mencapai 180 juta dolar AS(Rp2,82 triliun), dengan lebih dari 25 persen lahan pertanian hancur, seluas 45 ribu dunam atau sekitar 45 juta meter persegi.
Satu dunam sama dengan 1.000 meter persegi.
Selain itu, banyak pohon penghasil buah-buahan musnah, dan seluruh sektor peternakan, unggas, dan peternakan ikan juga hancur, kata media tersebut.
Mereka juga menyebutkan 92 kantor pemerintahan dan 241 sekolah menjadi sasaran serangan.
Selama 37 hari terakhir, militer Israel telah melancarkan serangan udara, darat dan laut ke Jalur Gaza, sampai menghancurkan lingkungan permukiman dan merenggut banyak sekali korban sipil.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Hamas desak intervensi internasional agar BBM diizinkan masuk Gaza
Penerjemah: Katriana
Editor: Jafar M Sidik