Balangan (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan menyediakan mesin pembuat "chips" guna meningkatkan harga porang dan pelatihan bagi petani untuk memproduksi chips.
“Melalui berbagai terobosan yang kami laksanakan, kami upayakan harga porang dapat kembali naik nantinya,” kata Plt Kepala DKP3 Balangan Rizkianor Fauzi di Balangan, Minggu.
Baca juga: Pelatihan mengolah chip porang ditargetkan meningkatkan harga jual
Saat ini, Rizki menuturkan harga porang berbentuk umbi basah berada pada kisaran Rp2.700 hingga Rp3.500 per kilogram, padahal sebelumnya menembus Rp10 ribu per kilogram.
"Seperti yang kita tahu perbedaan antara harga porang umbi basah dan chips sangat berbeda, yang mana harga porang dalam bentuk chips dikisaran Rp12.000 per kilogram," tutur Rizki.
Selain itu menurut Rizki, penggunaan pupuk kimia secara berlebih juga dapat mempengaruhi kualitas porang yang berdampak terhadap penurunan harga jual porang.
Baca juga: Pemkab Balangan carikan solusi anjloknya harga umbi porang
Untuk itu Rizki berharap kepada para petani porang agar berusaha memperbaiki kualitas porang karena itu sangat berpengaruh pada daya beli produk.
"Karet dan porang itu fluktuasi harga yang ditetapkan oleh harga dunia, semakin bagus kualitas semakin bagus harga," tuturnya.
Sementara itu, salah satu petani porang, Nahli mengatakan awalnya umbi porang berharga Rp10.000 ribu per kilogram dan sekarang hanya laku kisaran Rp2.000 per kilogram.
Nahli menyebutkan petani enggan memanen porang karena harga terlalu murah sehingga menunggu harga membaik, padahal banyak kebun porang yang sudah layak panen.
Baca juga: Petani porang Kabupaten Balangan keluhkan harga yang murah