Fitrio mengungkapkan petugas terkendala pasokan air yang minim untuk proses pemadaman, sedangkan ketebalan lahan gambut diperkirakan mencapai satu meter, sehingga membutuhkan air yang banyak.
Fitrio menyebutkan satu unit truk tangki air berisi 5.000 liter hanya mampu membasahi lahan seluas 10 meter.
“Satu tangki itu bisa membasahi 10 meter, kurang lebihnya seperti itu," ucap Fitrio.
Baca juga: Akhirnya hujan deras mengguyur Kota Banjarmasin
Petugas juga menghadapi berbagai rintangan, seperti menghirup asap yang sangat mengganggu kesehatan, pohon tumbang, lubang berapi dan bahkan keberadaan satwa liar yang menjadi kewaspadaan bagi petugas di lapangan.
“Untuk personel nafas kurang normal, kurang sehat sambil menghirup asap itu, ada juga bahaya bahaya pohon tumbang, lubang yang dimakan api yang belum kita ketahui kita terperosok di situ, kalau malam sangat berbahaya seperti hewan buas atau ular,” ungkap Fitrio.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) melalui aplikasi Sipongi, luas hutan dan lahan yang terbakar di Kalsel mencapai 138.865 hektare hingga 15 Oktober 2023.
Hal tersebut menunjukkan peningkatan drastis dibandingkan data yang disampaikan Wakil Menteri LHK Alue Dohong yang mencapai 24.000 hektare saat kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan pada awal Oktober 2023.
Baca juga: Langit Kalsel kembali membiru, kabut asap berangsur hilang
Karhutla di Kalsel meluas rambah kawasan Gubernur Sarkawi
Minggu, 15 Oktober 2023 22:20 WIB
oleh karena itu kita memperkuat di daerah kawasan Jalan Gubernur Sarkawi