Tanjung (ANTARA) - Abdul Wahid (63) warga Desa Sirap Kecamatan Juai satu dari puluhan peserta operasi katarak gratis yang dilaksanakan PT Adaro Indonesia dan Balangan Coal Companies bersama Pemerintah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Operasi dilaksanakan di dalam bus operasional medis yang di tempatkan di halaman Kantor Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan.
Bersama Nur Asiah Jamil, istri Kepala Desa Sirap yang turut mendampingi, ia duduk di hadapan satu tenaga medis dari Klinik Balangan Coal bernama Luther King James.
Mata sebelah kanan Wahid tertutup perban karena usai menjalani operasi katarak oleh dokter I Gusti Ngurah Gede Puspajaya dari PT Gayatri Jaya Mandiri.
Wahid diberi penjelasan terkait pantangan pasien setelah operasi katarak diantaranya menghindari mata terkena kotoran dan air serta menghentikan kebiasaan merokok.
Mantan supir bus jurusan Samarinda, Kalimantan Timur ini divonis mengidap katarak sejak 12 tahun yang lalu dan saat ini melalui Program Adaro Aksa Terang, Wahid mendapatkan bantuan operasi secara gratis.
"Semoga setelah operasi katarak mata saya bisa melihat dengan terang dan lebih nyaman beraktifitas," ungkap Wahid usai menjalani operasi katarak pada Jumat (6/10).
Dulunya Wahid mengalami gangguan penglihatan dan terpaksa berhenti menjadi supir bus.
Aktifitas sehari-hari pun cukup terganggu karena keterbatasan penglihatan khususnya di malam hari.
"Saya tidak berani naik motor apalagi di malam hari karena terbatasnya penglihatan," kisah Wahid.
Sebagai kepala keluarga ia pun tidak bisa bekerja dengan baik dan terkadang berkebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Beruntungnya Sumiati istri Wahid punya kebolehan membuat aneka kue untuk memenuhi pesanan kerabat dan tetangga di Desa Sirap.
Wahid yang tidak memiliki biaya untuk operasi katarak, merasa beruntung mendapat kesempatan untuk menerima bantuan operasi katarak secara gratis dari Adaro ini.
"Alhamdulillah ada program operasi katarak gratis dari Adaro karena biaya sendiri saya tak punya ," ungkapnya.
Kebahagiaan yang sama juga dirasakan Marnah, pasien katarak yang menjalani operasi buta katarak gratis.
Selama tiga tahun belakangan penglihatan Marnah terganggu karena katarak.
Jarak pandangnya terbatas dan buram dalam melihat sesuatu sehingga harus mengenakan kacamata agar bisa melihat dengan baik.
Program operasi buta katarak yang ditawarkan Adaro secara gratis memotivasi Marnah untuk bisa pulih dan dapat kembali melihat secara normal.
Ia pun mengucapkan rasa terima kasih kepada Adaro yang sudah mengadakan operasi katarak gratis.
"Semoga program ini bisa berlanjut karena masih banyak warga yang kabur matanya," ungkap Marnah.
Tahun ini program operasi buta katarak ditargetkan bagi 90 mata di tiga puskesmas masing-masing Puskesmas Juai, Puskesmas Lampihong dan Puskesmas Batumandi Kabupaten Balangan.(Adv)