Panen dan penanaman bibit padi yang difasilitasi Dinas Pertanian Kabupaten Banjar dilakukan di Desa Sungai Rangas Hambuku, Martapura Barat, Selasa diikuti Forkopimda kabupaten setempat.
"Kami berharap, panen sekaligus penanaman bibit padi ini hasilnya bagus sehingga membantu petani dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terdampak El nino," ujar gubernur.
Menurut Sahbirin, sumber daya alam terbarukan yang bisa dikelola antara lain bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata. Khusus hasil usaha yang dikerjakan bidang pertanian adalah padi.
"Menanam padi harus dilakukan dengan sabar dan mensyukuri hasil yang diperoleh serta diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT," ucap gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin itu.
Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al-Habsy mengatakan, hasil panen padi tahun 2023 jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya tetapi terdampak fenomena El nino hingga terjadi kemarau panjang.
"Pemkab Banjar sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel dan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan serta Kementan menghadapi dampak El nino mencari solusi tepat menjaga kesejahteraan petani," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Syamsir Rahman mengatakan, sejak Juli hingga September 2023 penanaman bibit padi di wilayah Kalsel sudah terealisasi seluas 65 ribu hektare.
Sementara, target yang diberikan Menteri Pertanian seluas 100 ribu hektare dan diupayakan penanaman bibit padi lagi seluas 35 ribu hektare pada bulan September sampai pertengahan November.
"Capaian tanam dan panen di Kalsel tertinggi di Indonesia dan produksi padi hingga September hampir 800 ribu ton dengan kebutuhan 350 ribu ton sehingga surplus dengan target 2023 sebesar 1 juta ton," katanya.