Banjarbaru (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) melalui aplikasi Sipongi dan patroli udara mendeteksi lonjakan sumber panas terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mencapai 16.220 titik api di provinsi setempat.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kalsel hingga Jumat (8/9), petugas gabungan menanggulangi luas karhutla mencapai 2.695 hektare yang tersebar di 13 kabupaten dan kota.
Baca juga: Karhutla hanguskan gambut di pinggir jalan nasional di Banjarbaru
“Hingga pekan pertama pada September, upaya pemadaman karhutla masih terus dilakukan dengan seluruh kemampuan sumber daya yang ada,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Jumat malam.
Bambang menyebutkan Kota Banjarbaru menjadi wilayah terdampak karhutla paling luas yakni mencapai 1.023 hektare, sedangkan wilayah terluas kedua di Kabupaten Tanah Laut sekitar 602 hektare.
Lebih lanjut, Kabupaten Banjar mendominasi sumber panas yakni sekitar 3.622 titik api dengan luas karhutla mencapai 505 hektare.
Baca juga: PT PDL serahkan bantuan pompa damkar bina MPA cegah karhutla
Dia mengungkapkan penanggulangan karhutla tercatat sebanyak 1.018 kali dengan rincian 38 kali kebakaran hutan dengan luas 167 hektare, dan 980 kali kebakaran lahan dengan luas 2.526 hektare.
Bambang menuturkan memasuki pekan pertama September periode 2023 terdapat empat wilayah yang masih terlindungi dari kebakaran hutan, diantaranya Kabupaten Tanah Bumbu, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara, dan Tapin.
Hingga Jumat malam, petugas gabungan masih melakukan upaya pemadaman karhutla yakni di area pinggir jalan nasional penghubung Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut.
Baca juga: Sinergitas PT SLS cegah karhutla bersama TNI dan Polri serta KTPA
BPBD deteksi 16.220 titik api karhutla di Kalimantan Selatan
Jumat, 8 September 2023 21:16 WIB
Hingga pekan pertama pada September, upaya pemadaman karhutla masih terus dilakukan,