Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan menggelar shalat Istisqa atau memohon untuk diturunkan hujan karena sudah cukup lama tidak diguyur hujan sehingga menyebabkan kekeringan.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah di Banjarbaru, Rabu mengatakan, shalat Istisqa digelar di Lapangan Dr Murdjani melibatkan seluruh pegawai baik ASN maupun pegawai honorer lainnya.
"Shalat istisqa digelar, Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WITA melibatkan seluruh pegawai Pemkot. Semua mengikuti shalat dan berdoa untuk memohon kepada Allah diturunkan hujan," ujar Said.
Said menyebutkan, shalat istisqa juga diikuti Wali Kota Muhammad Aditya Mufti Ariffin dan Wakil Wali Kota Wartono serta Forkopimda Banjarbaru bersama-sama untuk memohon diturunkan hujan.
Menurut Said, shalat memohon diturunkan hujan itu dilakukan agar hujan segera turun dan membasahi wilayah Kota Idaman yang sudah hampir dua bulan tidak diguyur hujan sehingga mengalami kekeringan.
Said menuturkan, tidak turunnya hujan dan menimbulkan kekeringan itu berdampak terhadap munculnya kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di Kecamatan Liang Anggang dan Landasan Ulin.
"Dampak buruk karhutla yang terjadi di sejumlah kawasan terutama di Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang menyebabkan kabut asap yang sudah mulai mengganggu penerbangan," ucapnya.
Dikatakan Said, dampak lainnya adalah sumur warga banyak yang kering sehingga mereka mengalami kesulitan mendapatkan air bersih yang merupakan kebutuhan dasar untuk keperluan sehari-hari.
"Sebagian besar masyarakat Kota Banjarbaru masih menggunakan sumur dan saat ini kondisinya kering karena kemarau sehingga mereka kesulitan air bersih selama sumur miliknya kering," kata dia.
Diharapkan, setelah shalat istisqa yang juga bisa diikuti masyarakat, wilayah Banjarbaru diguyur hujan sehingga kekeringan berkurang dan tidak lagi terjadi karhutla yang dapat berdampak besar diberbagai sektor.