Banjarmasin (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) mengerahkan sebanyak dua pertiga kekuatan atau sekitar 7.000 personel untuk mengamankan Pemilu 2024.
"Personel yang terlibat pengamanan pemilu sudah dilatih intensif khususnya dalam menghadapi situasi yang mengarah pada potensi ancaman gangguan keamanan," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Kapolda Kalsel pastikan kamtibmas kondusif jelang Pemilu 2024
Hal itu ditandai dengan gelaran beberapa kali simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) pada 13 polres se-Polda Kalsel sebagai wujud kesiapan pengamanan Pemilu 2024.
Seluruh tahapan pengamanan saat pencoblosan disimulasikan mulai kondisi aman terkendali di tempat pemungutan suara (TPS) hingga berubah menjadi bentrokan fisik dan akhirnya massa berbuat anarkis.
Andi menegaskan tidak ada yang menginginkan pemilu menjadi tidak kondusif, namun jika pun hal itu sampai terjadi pihaknya sudah siap dengan segala upaya meredam.
Baca juga: Kapolda Kalsel ajak kampanye sejuk tanpa provokasi
"Tentunya kita tetap mengedepankan upaya preventif, anggota pun diingatkan agar senantiasa bersikap humanis memberikan pelayanan keamanan di TPS," ucapnya.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel menetapkan DPT sebanyak 3.025.220 pemilih untuk Pemilu 2024 tersebar di dua kota dan 11 kabupaten, terdiri dari 1.512.186 orang pemilih laki-laki dan 1.513.034 orang pemilih perempuan.
Adapun total TPS sebanyak 13.584 TPS termasuk 44 TPS khusus di Rutan dan Lapas yang tersebar pada 156 kecamatan dan 2.016 kelurahan atau desa.
Baca juga: Polda Kalsel-Bawaslu perkuat penegakan hukum pemilu