Banjarmasin (ANTARA) - Guru Haji Saiful Anshari dalam pengajian rutin di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin mengatakan, kemantapan seseorang terlihat pada kemampuan menerima takdir dari Allah, baik takdir baik maupun buruk.
ia mengatakan itu mengawali pelajaran "sifat 20" atau sebuah tarekat Al Asy'ariyah, sebuah Ilmu pengenalan sifat-sifat Allah SWT bagi pengikut Mazhab Imam Syafi'i di Indonesia, sesudah Shalat Subuh Selasa.
Mengenai takdir baik dan buruk dari Allah, Guru Saiful yang beru pulang melaksanakan ibadah haji kedua (1444 H/2023 M) itu menegaskan, tiap Muslim wajib mempercayai, karena salah satu rukun iman.
"Orang yang tidak mempercayai adanya qada dan qadar/takdir baik dan buruk dari Allah, berarti yang bersangkutan tak sav atau paling tidak kurang sempurna keimanannya," tegas tegas Guru Saiful.
Guru Saiful menambahkan, dalam menyikapi takdir baik sudah barang tentu harus bersyukur atau menyatakan syukur atas karunia Allah SWT.
Sedangkan jika mendapatkan takdir buruk agar menerima dengan sabar sembari terus bertawakal supaya ke depan lebih baik, tanpa putus asa, demikian Saiful Anshari.
