Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono di Banjarbaru, Rabu mengatakan Rembuk Bersama sebagai upaya mengintervensi penurunan stunting untuk mempercepat penurunan jumlah stunting.
"Rembuk stunting diperlukan untuk membangun komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting sehingga arah kebijakan dan kegiatan yang dilaksanakan bisa lebih maksimal," ujarnya.
Menurut Wartono, rembuk stunting dilakukan untuk menyampaikan hasil analisis situasi, pemetaan rencana program dan kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting yang telah dilaksanakan.
Wartono menuturkan Pemkot dan Forkopimda sudah mendeklarasikan komitmen dan menyepakati rencana program serta kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting secara terintegrasi.
"Tujuan utama rembuk stunting, yakni meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sejahtera dan berakhlak mulia, serta meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kota Banjarbaru," ucapnya.
Wartono juga menyampaikan hasil Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), prevalensi stunting Banjarbaru 2022 sebesar 13,62 persen atau menurun empat persen dibanding 2021 yang mencapai 17 persen.
Baca juga: Kalsel kemarin, Banjarbaru penyangga IKN hingga sembilan daerah raih WTP
Baca juga: Kalsel kemarin, Banjarbaru penyangga IKN hingga sembilan daerah raih WTP
"Penurunan prevalensi stunting salah satu indikator kinerja utama pemkot mendukung misi pertama, yakni meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia," tutur Wartono.
Dikatakan Wartono, rembuk stunting dilakukan setelah pemerintah kabupaten/kota memperoleh hasil analisis situasi dan memiliki pemetaan program percepatan penurunan stunting yang terintegrasi.
"Pemkot melalui gerakan Basingsing (Banjarbaru Singkirkan Stunting) menjadi prioritas dalam percepatan penurunan stunting termasuk pada kegiatan RT Mandiri dan Urban Farming," ucapnya.
Ditambahkan, Pemkot Banjarbaru terus membangun komitmen dan bekerja sama melalui rencana program, kegiatan dan sub kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting holistik, tematik, spasial dan terintegrasi.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono bersama Dandim 1006/Banjar foto bersama dengan peserta yang mengikuti rembuk stunting untuk percepatan penurunan stunting di Kota Banjarbaru.
Baca juga: Apoteker Mega Silviana ciptakan program inovasi cegah stunting "Princes M-Bungas"
Baca juga: Apoteker Mega Silviana ciptakan program inovasi cegah stunting "Princes M-Bungas"