Tanjung (ANTARA) - Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan menjadi kabupaten tertinggi di Kalsel untuk realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2022 yakni sebesar Rp2,99 triliun.
Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani mengatakan selain PMDN realisasi investasi Penanaman Modal Asing di 'Bumi Saraba Kawa' ini juga menempati peringkat pertama mencapai Rp127 miliar.
"Tingginya realisasi investasi di Tabalong sebagai dampak rencana pemindahan Ibukota Nusantara ke Provinsi Kalimantan Timur," jelas Anang di Tabalong, Selasa.
Baca juga: Hotspot di Kabupaten Tabalong Capai 38 titik
Sedangkan peringkat kedua Kabupaten Tanah Bumbu dengan nilai investasi Rp2,22 triliun dan Kota Banjarmasin Rp2,04 triliun.
Anang meyakini Kabupaten Tabalong memang dipersiapkan sebagai Serambi Depan Provinsi Kalsel dalam menghadapi IKN menyusul terbentuknya kawasan industri di Desa Saradang Kecamatan Haruai dengan luas sekitar 3.076 hektare.
Di hadapan tim peneliti dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang melakukan kunker ke Tabalong, Anang menyebutkan kawasan industri Saradang juga diperuntukkan sebagai sentra industri kecil dan menengah.
Baca juga: Tabalong ikuti verifikasi lanjutan kabupaten kota sehat 2023
"Di kawasan Saradang kini beroperasi pabrik semen Conch dengan target produksi 3 juta ton per tahun dan 2024 akan masuk investor baru," jelas Anang.
Sementara itu ketua tim peneliti dari IPDN Profesor Dr M Ilham mengatakan kunjungan ke Kabupaten Tabalong untuk mendapatkan informasi kesiapan daerah dalam menghadapi konflik sosial menghadapi IKN di Provinsi Kalimantan Timur.
"Kita berharap IKN bisa terealisasi dan penelitian ini untuk mengetahui kesiapan Kabupaten Tabalong dalam menghadapi konflik sosial yang nanti terjadi," ungkap Ilham.
Selain Ilham selaku ketua tim, hadir pula anggota peneliti dari dosen IPDN yakni Imelda Hutasoit, Anya Risnawati, Stenly F Pangerapan dan Nur Hadayani.
Tim dosen selain mendengarkan pemaparan Bupati Tabalong terkait kesiapan daerah dalam menghadapi IKN juga melakukan wawancara dengan sejumlah kepala SKPD lingkup Pemkab Tabalong.
Baca juga: Kasus DBD di Kabupaten Tabalong terendah se-Kalsel