Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar seminar pembinaan ideologi Pancasila dalam kerangka "Peneguhan integritas kebangsaan" di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA Ph.D yang hadir langsung membuka seminar tersebut menyampaikan, bahwa ideologi Pancasila sangat penting dipahamkan kepada mahasiswa maupun dosen di kampus-kampus.
"Kita tahu betul kan bahwa mahasiswa itu calon pemimpin masa depan, jadi saya ceritakan bagaimana generasi sekolah pertama di negeri ini melakukan sumpah pemuda, hingga 17 tahun kemudian mempersembahkan kemerdekaan," ujarnya.
Kenikmatan kemerdekaan negara ini, serta pelestariannya, kata Prof Yudian, tergantung pada generasi muda selanjutnya ini.
"Makanya kami datang ke kampus, salah satunya UIN Antasari Banjarmasin ini, harapannya mahasiswa di sini kedepannya menjadi pelestarian konsep negara NKRI," ujarnya.
Konsep kemerdekaan yang masih terjaga hingga kini harus diteruskan para generasi selanjutnya hingga selamanya lestari.
Jangan sampai, ucap dia, kenikmatan yang diberikan tuhan yang maha esa atas kemerdekaan ini rusak dengan berbagai ideologi yang muncul berseberangan dengan Pancasila sebagai dasar negara.
Dia pun menyampaikan, kekuatan menjaga ideologi Pancasila ini juga didasari dengan beriman dan bersatu, hingga kuat menghadapi segala gangguan.
Prof Yudian juga berharap, dengan kembalinya kurikulum pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) diajarkan di sekolah-sekolah membuat generasi muda kembali kuat ideologi kebangsaan.
"Kita berharap ideologi Pancasila ini terus menguat di masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Sulkan menyampaikan apresiasi atas seminar yang dilaksanakan BPIP di kampus UIN Antasari Banjarmasin.
Pemprov menganggarkan kegiatan ini merupakan momentum penting dalam memperkuat kebersamaan dan soliditas semua anak negeri dalam menciptakan integrasi kebangsaan.
Dinyatakan Sulkan, pentingnya ideologi Pancasila sebagai perekat kebangsaan yang merupakan sejarah perjuangan bangsa ini.
"Dalam konteks kebangsaan yang majemuk di Indonesia ini, ideologi Pancasila memiliki peran penting untuk memupuk rasa cinta tanah air bagi seluruh elemen masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Mujiburahman menyampaikan, seminar yang dilaksanakan BPIP di kampusnya tersebut sangat berarti dan banyak manfaatnya bagi dunia pendidikan dan mahasiswa.
Diungkapkan dia, UIN Antasari Banjarmasin kini memiliki sekitar 13 ribu mahasiswa, dengan program studi sebanyak 39 prodi.
Diungkapkan dia, ada empat pilar ilmu studi di kampusnya, yakni, pertama adalah integrasi ilmu-ilmu keislaman dan ilmu moderen, kemudian kedua adalah integrasi Islam dan kebangsaan.
"Nah, yang kedua ini studi di kampus kita memahami Pancasila, " tuturnya.
Selanjutnya pilar yang ketiga, kata Prof Mujib, berbasis lokal dan keempat berwawasan global.
Dia pun sedikit bernostalgia dengan sosok Ketua BPIP Prof Yudian Wahyudi yang sudah dikenalnya cukup lama, bahkan dianggap sebagai senior dan gurunya.
"Apalagi beliau juga kelahiran tanah Kalimantan, yakni, di Balikpapan, Kalimantan Timur, beliau yang memberi motivasi kepada saya saat ingin menempuh pendidikan di luar negeri," ucapnya.
Dia pun mengenal sosok Prof Yudian tidak hanya cendekiawan saat ini, namun sosok pemuda Indonesia yang gigih dalam menuntut ilmu hingga ke luar negeri.
"Bahkan beliau menguasai beberapa bahasa, selain bahasa Arab dan Inggris, juga bahasa Prancis dan mempelajari bahasa Jerman," tuturnya.
Sehingga menurutnya, perjalanan karier Prof Yudian harus ditiru para mahasiswa dan dosennya, bahwa keberhasilan itu tidak dicapai mudah, namun penuh perjuangan.