Pelaihari (ANTARA) - Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan HM Sukamta mengutarakan, dari data tahun 2022, sebanyak 5.993 atau 88,1 persen anak usia 0- 11 di daerah ini sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL).
"Artinya masih ada 6,9 persen atau 413 anak perlu kita berikan layanan imunisasi dasar di tahun 2023," ujar HM Sukamta, pada acara Rakor lintas sektor dan lintas program imunisasi, Selasa.
Baca juga: 26 wartawan ikuti Workshop Jurnalis Pekan Imunisasi Dunia 2023
Sedangkan untuk Desa Universal Child Imunization (UCI) Tahun 2022, menurut dia, baru tercapai 96 desa/ kelurahan dari 135 desa/kelurahan di Tanah Laut ,
"Sisanya 39 desa/kelurahan merupakan desa non UCI beresiko tinggi dan harus diintervensi cakupan imunisasinya," terangnya.Terkait Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahun 2022, sebut dia, dari target 95 persen, capaiannya adalah, Imunisasi MR Kelas 1 berjumlah 83,9 persen, Imunisasi DT Kelas 1 berjumlah 79,4 persen, Imunisasi TD Kelas 2 berjumlah 80,2 persen dan Imunisasi TD Kelas 5 berjumlah 82,1 persen.
"Dari data tersebut, capaian BIAS di Tahun 2022 merupakan capaian terendah dalam yiga tahun terakhir," terangnya.
Baca juga: Ayo lindungi diri, keluarga dan masyakat dengan imunisasi lengkap
Melihat kenyataan tersebut, sambung dia, menjadi perhatian semua pihak agar proteksi sejak dini melalui imunisasi anak-anak dimaksimalkan.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pada tahun 2023 akan ada beberapa introduksi vaksin baru yang menjadi tantangan bersama untuk mensosialkan imunisasi baru tersebut, agar bisa diterima oleh masyarakat.
"Vaksinasi itu berupa pemberian Imunisasi Pneumokokus, penambahan dosis Injection Polio Vaksin yang semula 1 dosis menjsdi 2 dosis, pemberian Imunisasi Human Papolima Virus untuk mencegah penyakit kanker serviks atau mulut rahim untuk anak perempuan SD kelas 5 dan 6," tutupnya.
Kemudian, lanjut dia, untuk pelaksanaan Terkait Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahun 2023 dilaksanakan pada bulan Agustus dan September.
Baca juga: Kalsel berhasil laksanakan gerakan imunisasi bayi hingga 86,4 persen