“Kita juga promosi agar penggunaan plastik tidak sekali pakai saja tetapi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain,” ucapnya.
Aulia menuturkan langkah penggunaan plastik tidak sekali pakai merupakan salah satu solusi mengurangi tumpukan plastik di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Menurut Aulia, beberapa solusi tersebut cukup terukur dan terencana dalam pelaksanaan teknis.
Selain mempromosikan penggunaan plastik tidak sekali pakai, dia mengatakan pula pihaknya juga mensosialisasikan agar masyarakat tidak menggunakan kemasan plastik penggunaan jangka pendek saja.
Lebih lanjut, hal tersebut memicu semakin bertambahnya volume sampah plastik di TPA.
Aulia mengungkapkan isu keberadaan sampah plastik harus secara serius ditanggulangi karena dapat menyebabkan semakin luasnya pencemaran lingkungan darat dan udara.
Baca juga: HST galakkan pengurangan pemakaian plastik mulai dari sekolah
Kegiatan diskusi lingkungan hidup tersebut dikolaborasikan dengan penanaman pohon jenis mahoni sebanyak 70 batang di sekitar tempat wisata Manggasang, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Ia berharap pihaknya dan masyarakat dapat berkomitmen mengurangi penggunaan plastik untuk menekan volume tumpukan sampah plastik di daerah.
Dia juga berpesan agar masyarakat setempat dapat menjadi teladan pengurangan sampah serta dapat menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten HST Mursidi mengatakan daerah setempat sedang menghadapi permasalahan pengurangan sampah plastik.
“Sampah plastik semakin hari bertambah, kegiatan seperti ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” katanya.
Mursidi menyebutkan tumpukan sampah khususnya plastik tidak hanya dipengaruhi kurangnya kesadaran masyarakat, tetapi juga disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah pesat.
Baca juga: Ayo diet sampah plastik