Berdasarkan jenis penggunaan, kredit posisi April 2023 di Regional Kalimantan didominasi oleh kredit produktif yaitu sebesar 60,67 persen dari total kredit.
"Proporsi penyaluran kredit UMKM terhadap keseluruhan kredit di Provinsi Kalsel sebesar Rp20,5 triliun atau 35,86 persen dengan rasio NPL gross kredit UMKM sebesar 3,59 persen," bebernya.
Baca juga: OJK dan Bank Kalsel gelar vaksinasi bagi karyawan dan warga di HST
Kemudian untuk akumulasi penyaluran KUR selama tahun 2023 posisi Maret 2023 di Provinsi Kalsel sebesar Rp649 miliar atau terkontraksi sebesar -49,97 persen yoy. Lima bank penyalur KUR tertinggi yaitu BRI Rp957 miliar, menyusul BPD Kalsel Rp130 miliar, Bank Mandiri Rp95 miliar, BNI Rp71 miliar dan BSI Rp26 miliar.
"Sementara itu penyaluran tertinggi KUR per Kabupaten yaitu Kota Banjarmasin sebesar Rp187 miliar, diikuti Kabupaten Tanah Bumbu sebesar Rp68 miliar dan Kabupaten Banjar sebesar Rp53 miliar," tuturnya.
Selanjutnya untuk Kredit restrukturisasi COVID-19 di Kalsel secara umum mengalami juga penurunan pada posisi April 2023 sebesar Rp6,08 triliun dengan NPL 14,83 persen, dengan puncak tertinggi pada bulan November 20 sebesar Rp13,15 triliun.
"OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risiko," tegasnya.
Baca juga: OJK dukung pinjaman bunga nol persen
Dalam kesempatan ini dirinya juga menyampaikan pertumbuhan positif tidak hanya terjadi di sektor perbankan saja, namun juga di sektor Pasar Modal.
Hal ini ditunjukkan dengan jumlah kepemilikan saham posisi April 2023 di wilayah Provinsi Kalsel yang naik sangat tinggi, yaitu sebesar 273,28 persen. Selain itu, jumlah Single Investor Identification (SID) meningkat sebanyak 28,26 persen atau mengalami pertambahan investor menjadi sebanyak 144.346.
"Tidak hanya di pasar modal, kinerja penyaluran piutang pembiayaan di Provinsi Kalsel posisi April 2023 terus menunjukkan pertumbuhan positif," ujarnya.
Untuk pembiayaan dari perusahaan pembiayaan di Kalsel mencapai Rp10,1 Triliun, tumbuh 20,17 persen dengan NPF gross sebanyak 0,91 persen. Pemanfaatan pembiayaan di Provinsi Kalsel didominasi oleh pembiayaan investasi dengan nominal Rp5,078 Miliar, diikuti oleh pembiayaan multiguna dan modal kerja," ujarnya.
Baca juga: OJK dukung pinjaman bunga nol persen
Industri jasa keuangan di Kalsel tumbuh positif 5,12 persen
Senin, 12 Juni 2023 14:00 WIB