Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berkomitmen menjamin biaya kuliah dan membantu biaya hidup mahasiswa disabilitas atau berkebutuhan khusus hingga dapat menyelesaikan studinya sampai sarjana.
"Jadi bagi mahasiswa difabel jangan berkecil hati apalagi menyerah karena ULM berkomitmen memfasilitasi kuliah sampai selesai," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM Muhamad Rusmin Nuryadin di Banjarmasin, Selasa.
Menurut dia, banyak program beasiswa bisa didapatkan mahasiswa ULM termasuk disabilitas yang tentunya lebih diprioritaskan lagi.
Salah satunya beasiswa program Afirmasi Pendidikan Tinggi atau ADik khusus penyandang disabilitas yang disediakan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Mahasiswa penerima beasiswa ADik dibebaskan dari biaya kuliah dan bantuan biaya hidup setiap bulannya serta bantuan biaya transportasi perjalanan dari daerah asal ke lokasi perguruan tinggi yang menerimanya.
"Tahun ini ada 10 mahasiswa ULM penyandang disabilitas menerima beasiswa ADik dari 261 orang yang berhasil lolos seleksi di Indonesia," ungkapnya.
Rusmin bahkan menyatakan pimpinan universitas mendukung sepenuhnya jika mahasiswa disabilitas untuk bisa berprestasi baik akademik maupun bidang lainnya di luar kampus.
Seperti yang baru saja ditorehkan Saudah, mahasiswi Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULM penyumbang medali perak di cabang olahraga renang di ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.
"Prestasi internasional Saudah harus menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya termasuk mereka yang disabilitas untuk terus berjuang menorehkan tinta emas mengharumkan nama ULM yang pasti diapresiasi dengan penghargaan tinggi," tegasnya mewakili Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri.
Saat ini tercatat ada 44 mahasiswa ULM penyandang disabilitas tersebar di berbagai program sarjana dan fakultas dengan jumlah terbanyak di Program Sarjana Pendidikan Luar Biasa FKIP sebanyak 30 orang.
Mereka di antaranya ada yang memiliki hambatan pendengaran, hambatan penglihatan, hambatan fisik dan motorik, hambatan intelektual, autism spectrum disorder (ASD), attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan disabilitas ganda.
Perguruan tinggi negeri (PTN) unggul di Kalimantan Selatan itu juga telah meluluskan sebanyak delapan orang sarjana dari mahasiswa disabilitas.
Sejak berlakunya Peraturan Menristekdikti Nomor 46 Tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi, ULM sudah membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) pada tahun 2018 sebagai wujud nyata kampus inklusif.