Profesor dari Negara Jepang, Prof Takuro Matsuo datang langsung ke Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) menghadiri bahkan menjadi narasumber pada gelar seminar bertaraf internasional di kampus tersebut, Rabu.
Direktur Poliban Joni Riadi di Banjarmasin, Rabu, menyampaikan, sebenarnya ada dua guru besar dari Jepang yang terlibat dalam seminar internasional bertema "International Conference On Informatics, Computer And Information System (ICICI) 2023" ini, namun satunya hadir melalui daring.
"Pada kegiatan ini ada 26 pemakalah, dua diantaranya guru besar dari Jepang tadi, jadi dibagi dua sesi," ujarnya.
Dua guru besar dari Jepang tersebut, yakni Prof Takuro Matsuo yang hadir langsung dari Advanced Institute of Industrial Technology (AIIT), Jepang. Dia juga Directur International Institute Of Applied Informatics (IIAI), Japan.
Sedangkan satunya yang hadir menyampaikan materi secara daring, yakni Prof Takayuki Ito yang Head of Computer Science Course, Department of Informatics, Faculty of Engineering Kyoto University, Japan.
Selain dua narasumber dari luar negeri tersebut, ungkap Joni Riadi, ada satu lagi narasumber inti, yakni Dr Ford Lumban Gaol dari Head of Computer Science Doctoral Department , Bina Nusantara University. Dia juga sebagai President of ASEAN Region International Institute of Applied Informatics (IIAI).
Kegiatan seminar internasional dengan narasumber berkualitas dan berwawasan tinggi ini, ucap Joni Riadi, tentunya bermanfaat besar tidak hanya bagi pendidikan di Poliban, namun juga pengaruhnya bagi peningkatan akreditasi kampusnya.
"Banyak sekali manfaatnya ini bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang perkembangan teknologi dan informatika," sebut Joni Riadi.
Sementara itu, Dr Ford Lumban Gaol menyampaikan, ada dua sisi isu yang dibicarakan pada seminar internasional ini, yakni sisi tantangan dan sisi kesempatan.
"Jadi dalam konferensi ini kita akan coba melihat dalam konteks pendidikan vokasi, tantangan seperti apa dan kesempatannya apa," ujarnya.
Dr Ford Lumban mengemukakan riset dan terapan dari IIAI, di antaranya riset terkini yang banyak dipakai dalam kontek transdisiplin.
"Saya juga ingin menyampaikan contoh bagaimana IIAI itu mengubah, contoh akreditasi, karena di Jepang itu ada akreditasi, di sana itu proses seleksi, proses pengukuran segala macam menggunakan pendekatan yang lebih objektif hasilnya," ujar Dr Ford Lumban.
Sebelumnya disampaikan panitia kegiatan seminar internasional tersebut dari Poliban, Abdul Rozaq, kegiatan ini dilatarbelakangi hubungan baik yang diinisiasi antara Poliban dengan Prof Takuro Matsuo dari Advanced Institute of Industrial Technology (AIIT), Japan.
"Hingga terlaksana dengan lancar acara ini, bahkan seminar internasional cukup antusias diikuti peserta," ujarnya.