Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengupayakan proporsi produk Indonesia dalam komponen katering untuk jamaah haji Indonesia mencapai 30 persen pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2023.
"Tahun ini kita ingin agar bahan makanan yang digunakan untuk layanan katering jamaah haji kita adalah produk Indonesia. Kita cantumkan dalam kontrak kerja sama bahwa 30 persen dari komponen katering harus berupa produk Indonesia," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu.
"Kita akan memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang menggunakan produk-produk Indonesia lebih banyak dari yang lain," kata dia.
Hilman mengatakan bahwa dalam pelayanan haji, jutaan boks makanan disiapkan untuk jamaah Indonesia saat berada bandara, Kota Madinah dan Mekkah, serta daerah Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Menurut dia, tahun ini ada 76 dapur yang digunakan untuk menyiapkan makanan bagi jamaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi.
Perinciannya, sebanyak 53 dapur digunakan untuk menyiapkan makanan bagi jamaah di Mekkah, 21 dapur untuk menyiapkan konsumsi jamaah selama berada di Madinah, dan dua dapur untuk menyediakan makanan bagi jamaah saat berada di bandara.
Dalam upaya menyediakan layanan katering yang berkualitas, pemerintah menugaskan petugas untuk mengawasi proses penyiapan hingga pendistribusian makanan bagi jamaah haji Indonesia.
"Tahun ini, kali pertama akan ada dua petugas haji yang bertugas mengawasi dapur katering, mulai dari proses penyiapan, distribusi, dan kelayakan. Ini belum ada di tahun sebelumnya dan dilakukan untuk memastikan layanan katering berjalan dengan baik," kata Hilman.
Kementerian Agama sudah mempertemukan importir bahan makanan Indonesia dengan penyedia layanan katering bagi jamaah haji di Arab Saudi untuk meningkatkan penggunaan produk Indonesia dalam penyediaan makanan bagi jamaah haji.
Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Agama Faisal mengatakan bahwa pemilihan penyedia layanan katering bagi jamaah haji Indonesia dilakukan secara transparan dan akuntabel.
"Para penyedia layanan yang terpilih adalah mereka yang dinilai terbaik dan itu harus dibuktikan dalam memberikan layanan saat operasional haji tahun ini," kata dia.
Baca juga:
Jamaah haji 2023 dipastikan dapat makan tiga kali sehari
BPOM pimpin diplomasi permudah pasokan pangan hewani ke Arab Saudi
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati