Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Walad Haderawi mengingatkan kaum Muslim agar meningkatkan peribadahan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.
"Pasalnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan atau Lailatul Qadar (malam Qadar)," ujarnya dalam tausyiah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, usai Shalat Subuh Senin.
Oleh karenanya, ia menyayangkan kaum Muslim kalau tidak memanfaat kesempatan tersebut dengan lebih memaksimalkan ibadahnya.
Baca juga: Asrama Darul Furqan Wal ilmi laksanakan Tahfiz Ramadhan
Persoalannya Lailatul Qadar cuma sekali dalam setahun, itupun kalau masih umur panjang bertemu lagi dengan Ramadhan dan belum tentu pula bertemu dengan malam yang lebih baik dari seribu bulan, ujarnya.
"Kalau tidak bisa sebagaimana Rasulullah Muhammad Sallallahu alaihi wassalam, minimal pada sepuluh hari terakhir Ramadhan jangan tinggalkan shalat berjamaah Isya dan Subuh," saran ustadz W Haderawi.
Ia menceriterakan Rasulullah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan beri'tikaf di masjid melaksakan amal ibadah, kecuali berhenti untuk makan minum, yang doa-doa Beginda Rasulullah tersebut untuk kemaslahatan umatnya dari dunia hingga alam akhirat.
Pada kesempatan itu, ustad W Haderawi menerangkan secara umum tanda-tanda malam qadar antara lain suhu udara tidak panas dan tak pula dingin.
Selain, binatang-binatang tidak berbunyi seperti jengkrek sekali pun menghormati Lailatul Qadar, dan kalau pergi ke pantai air laut yang biasa asin - tidak asing ketika itu, demikian Walad Haderawi.
Baca juga: DPRD Kotabaru dorong pemasaran produk UMKM melalui festival gebyar ramadan