Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Fathimatuzzahra menyebutkan gerakan revolusi hijau yang digagas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mampu mengatasi ratusan ribu hektare lahan kritis pada 2022.
Fathimatuzzahra menyebutkan luas lahan kritis di Provinsi Kalsel tercatat 640.000 hektare pada 2013 dan 511.000 hektare (2018), namun data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan lahan krisis di Kalsel mencapai 450.000 hektare pada 2022.
"Terdapat penurunan lahan kritis yang signifikan dari kegiatan yang dilaksanakan melalui program revolusi hijau yang dicanangkan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang juga dibantu dengan kegiatan pendukung lainnya," kata Fathimatuzzahra.
Dinyatakan Fathimatuzzahra, Pemprov Kalsel mempunyai target penanaman revolusi hijau seluas 20 hektare lebih dan paling besar mencapai seluas 32 hektare per tahun.
Fathimatuzzahra mengungkapkan menanam sebagai upaya untuk menjaga kelestarian serta keseimbangan sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel mengedukasi warga pentingnya gerakan "revolusi hijau"“Kami akan memaksimalkan penanaman agar bisa tercapai target di tahun ini dan penyediaan bibit disetiap Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) akan diupayakan sehingga program gerakan revolusi hijau bisa tercapai, guna mengurangi lahan kritis dan menambah tutupan lahan," tutur Fathimatuzzahra.
Fathimatuzzahra menambahkan gerakan revolusi hijau mendukung penuh Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam pengurangan emisi karbon.
Fathimatuzzahra menjelaskan penanaman pohon salah satu program unggulan pemerintah sehingga perlu mendapat dukungan dari seluruh komponen masyarakat.