Amuntai (ANTARA) - Bencana banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) semakin meluas hingga mengakibatkan 7.751 rumah yang dihuni 9.496 kepala keluarga (KK) atau 27.652 jiwa terdampak.
Data Posdalops BPBD HSU di Amuntai, Kamis hingga pukul 09.30 WITA, sembilan dari 10 kecamatan di Kabupaten HSU tergenang banjir dan merendam 11.758 meter ruas jalan.
Baca juga: Amuntai kembali terendam banjir
Warga yang tengah "ngabuburit" berburu menu berbuka puasa harus ekstra waspada saat melintasi ruas jalan yang tergenang karena terdapat lubang besar yang bisa mengakibatkan kecelakaan.
“Mencari menu berbuka terpaksa harus memutar jalan karena ruas jalan utama di Kota Amuntai ditutup,” ujar warga Kebun Sari Amuntai, Fadli.
Bahkan, Pemerintah Kabupaten HSU menutup ruas Jalan Ahmad Yani di depan Kantor Bupati HSU agar warga atau anak-anak tidak bermain air.
Sebagian ruas jalan, seperti Jalan Palang Merah samping Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai berlubang yang tak nampak karena tergenang banjir mengakibatkan beberapa pengendara yang melintas hampir terjebak.
Baca juga: Memasuki hari ke-8 banjir HSU genang 21.533 rumah warga
Sementara dari pihak pemerintah daerah termasuk BPBD HSU masih belum bisa dikonfirmasi terkait rencana penyaluran bantuan. Kepala desa atau lurah telah menyampaikan data warga terdampak banjir selama satu pekan terakhir untuk mendapatkan bantuan.
Banjir di Kabupaten HSU merupakan banjir kiriman dari dua kabupaten tetangga, yakni Tabalong dan Balangan ditambah guyuran hujan deras selama dua hari terakhir menyebabkan wilayah rendah di HSU tergenang banjir.
Banjir kali ini juga kejadian ketiga kali pada Maret 2023. Sebelumnya, banjir terjadi pada Februari atau empat kali selama 2023.
Warga sangat berharap pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir, apalagi menjalani Bulan Suci Ramadhan kebutuhan warga meningkat.
Baca juga: Amuntai terkepung banjir jumlah penduduk terdampak bertambah