Sinergi PLN bersama Kadin dorong peningkatan pertumbuhan ekonomi
Rabu, 29 Maret 2023 15:25 WIB
General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin (5 dari kiri) foto bersama dengan Dewan Pengurus Kadin Kalsel dalam kunjungan sekaligus audiensi di kantor Induk PLN UID Kalselteng di Banjarbaru, Selasa (29/3/2023). (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)
Banjarbaru (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dua provinsi itu melalui kesiapan tenaga listrik untuk kegiatan industri.
Sinergitas itu terungkap saat Kadin Kalsel melakukan kunjungan ke Kantor Induk PLN UID Kalselteng di Banjarbaru, Selasa membahas upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong ketersediaan kelistrikan sesuai kualitas dan produk dan peningkatan pelayanan.
Ketua Kadin Kalsel Shinta Laksmi Dewi, mengatakan kunjungan ke PLN untuk diskusi tentang peluang dan iklim investasi di Kalsel sehingga bersama pengurus bisa silaturahmi sekaligus audiensi untuk merajut sinergitas dan kolaborasi.
"Kami bersama pengurus Kadin sangat berterima kasih kepada PLN karena bisa diskusi guna membantu teman-teman investor di dalam asosiasi, khususnya menyelaraskan investasi dengan jaringan listrik yang tersedia dari PLN," ucap Shinta.
Menurut Shinta, pihaknya juga telah membahas rencana-rencana ke depan tentang ketersediaan listrik terhadap isu "electrifying lifestyle", "electrifying agriculture" maupun "electrifying marine" yang sangat menarik dan menjadi trend saat ini.
Diketahui "electrifying lifestyle" adalah sebuah gerakan mengajak masyarakat untuk mengaplikasikan gaya hidup baru menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik, kompor induksi, dan peralatan listrik lainnya.
General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin, mengatakan, guna mendorong kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kegiatan industri, PLN telah menyediakan pasokan listrik yang prima.
"Saat ini, pasokan listrik di Kalsel dalam kondisi prima didukung sistem interkoneksi kelistrikan Barito-Mahakam dengan daya mampu terpasang sebesar 1.934 Mega Watt," sebutnya.
Dikatakan, beban puncak tercatat 1.431 Mega Watt dan ketersediaan pasokan listrik PLN cukup, dengan surplus daya sebesar 503 MW atau setara 26 persen sehingga investor tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Kalimantan.
"PLN menyediakan pasokan listrik yang siap dimanfaatkan untuk kegiatan industri. Investor cukup fokus saja dengan bisnis yang dijalankan dan PLN yang mengurus listriknya," kata Joharifin.