Kotabaru (ANTARA) - Salah satu warga Desa Sungai limau Kecamatan Pulau Laut Timur Kotabaru, Kalimantan selatan, sangat menginspirasi bagi warga lain untuk meningkatkan kesadaran dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk di tanami cabai.
"Ide ini awal mulanya prihatin terhadap harga lombok yang mahal dam masyarakat selalu beli, lalu saya mencoba menanam," Kata Saripudin di Sungai Limau, Kamis
Menurut dia,tanaman cabai tidak harus di area yang luas, namun bisa memanfaatkan pekarangan rumah dan di sekitaran rumah.
" Saya memanfaatkan bahu jalan dengan memakai metode tanam sistem berpolibek," Katanya.
Dengan keterbatasan lahan tidak menyurutkan niat untuk tetap trampil dalam berbudi daya cabai bahkan tanaman cabai yang di miliki mencapai 500 Polibek.
" sekali panen bisa mencapai 10 kilo setiap minggunya," ujar Udin
Ia juga menjelaskan, mampu meraup keuntungan hingga tiga juta rupiah dalam kurun waktu satu bulan tergantung harga cabai.
Udin juga mendorong bagi ibu ibu untuk melakukan budi daya cabai di halaman rumah atau pekarangan rumah, secara tidak langsung apa yang menjadi kebutuhan dapur sehari-hari akan terpenuhi sehingga dapat mengurangi biaya hidup dan akan lebih hemat.
"syukur syukur mampu menjual ke pasar secara langsung dan akan meningkatkan pendapatan keluarga," terangnya
Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman buah buahan, sayur mayur, bumbu dapur dan lain lain yang memiliki nilai ekonomis.
Udin berharap, apa yang di lakukan mampu menjadi contoh dan semangat bagi warga yang memiliki lahan lebih luas dan dapat di per gunakan bercocok tanam seperti dirinya.