Banjarmasin (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen memperkuat layanan international banking untuk mengoptimalkan pasar di Benua Afrika.
"Afrika adalah benua yang memiliki potensi sangat besar sehingga disebut sebagai Future Continent. Tentunya kami akan berupaya memberikan value added untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Afrika," kata Direktur Corporate and International Banking BNI Silvano Rumantir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Dirut: BNI berpeluang kembangkan potensi bisnis di Afrika
Silvano menuturkan BNI memiliki berbagai produk serta solusi perbankan yang dapat membantu pelaku usaha untuk menembus pasar ekspor, dan sejauh ini sudah berjalan cukup intensif.
Produk tersebut mulai dari pembiayaan ekspor-impor baik untuk korporasi, komersial, hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi, supply chain financing, fast trex hingga co-financing dengan penjaminan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) maupun PPI.
Di samping itu, ada juga fasilitas non cash loan seperti penerbitan letter of credit maupun stand by letter of credit guna memfasilitasi perusahaan di Indonesia untuk berinvestasi di Afrika melalui 21 bank koresponden BNI di 9 negara di Afrika.
Melalui program andalan BNI Xpora, perseroan mampu mendampingi ekspansi bisnis, pencocokan bisnis (business matching), pelatihan dan pendampingan, serta pembiayaan bagi para pelaku UMKM dalam negeri.
Baca juga: BNI ikutkan UMKM dengan produk berkualitas dalam Inacraft 2023
Silvano menyampaikan potensi ekspor Indonesia ke pasar Afrika secara keseluruhan mencapai 8,16 miliar dolar AS dengan nilai potensi yang belum dimanfaatkan mencapai 4,56 miliar dolar AS.
Produk ekspor Indonesia ke Afrika secara agregat dengan daya saing tinggi diantaranya adalah produk sawit dan turunannya, sabun, kopi, kendaraan bermotor, pipa, saus, produk kertas dan produk karet.
"Tentunya dalam melayani potensi pasar Afrika ini, sejalan dengan aktivitas BNI lainnya, kami akan terus menjalankan prinsip kehati-hatian perbankan untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan sustain," ujarnya.