Melalui inovasi Tanjung Bersinar (Tanya, Jaga, dan Dukung Bersama Si Penyintas Corona). Dan berhasil membawa harum "Bumi Saraba Kawa" dengan predikat terbaik kategori Dokter Puskesmas.
Baca juga: Puskesmas Kelua siapkan posko kesehatan bagi jamaah"Saya berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat Kecamatan Kelua khususnya," ungkap Dian di Tabalong, Rabu.
Dian menggagas Tanjung Bersinar SI Penyintas Corona sebagai upaya menekan angka kesakitan para penyintas COVID-19 (Long COVID-19) di wilayah Kecamatan Kelua muncul pada saat masih tinggi kasus dan angka long COVID-19 di wilayah Kelua beberapa waktu lalu.
Di wilayah kerja Puskesmas Kelua sering kali penyintas COVID-19 datang dengan keluhan mudah lelah, dada terasa berat, nyeri otot yang menyebabkan warga tersebut tidak dapat beraktifitas dan bekerja seperti sedia kala.
Berdasarkan hal tersebut, ditemukan masalah belum adanya pemantauan terhadap kondisi penyintas COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Kelua.
Sebagai dokter umum dan juga surveilans Dian pun tergerak untuk membantu masyarakat Kelua dengan membuat inovasi Tanya, Jaga, dan Dukung Bersama Si Penyintas Corona (Tanjung Bersinar ).
Sehingga dari dampak tersebut Inovasi Tanjung Bersinar ini menjadi salah satu upaya membantu dan memulihkan kesakitan pada pasien.
Seluruh rangkaian inovasi tersebut dilakukan sejak September 2020 dan seiring berjalan waktu mengingat virus COVID-19 masih selalu ada dan bermutasi sampai Agustus 2022 inovasi ini masih terus berjalan.
Baca juga: Puskesmas Kelua siapkan fasilitas Ramah Anak
"Setelah berjalan hampir dua tahun, angka pasien yang menghubungi dokter via aplikasi pesan "Whatsapp" dan yang melaporkan diri sebagai penyintas mengalami peningkatan sesuai dengan periode meningkatnya kasus COVID-19," ungkap Dian.
Total pasien terkonfirmasi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Kelua selama dua tahun mencapai 255 orang.
Penyintas COVID-19 yang mengisi "Google Form" sebanyak 211 pasien (82,7%) dan penyintas yang mengalami long COVID-19 adalah sebanyak 58 pasien (25,7 persen).
Total kunjungan pasien baik yang diawali dengan konsultasi via whatsapp maupun langsung datang ke puskesmas adalah sebanyak 88 kali kunjungan.
Dian mengakui para penyintas telah berhasil menjadi promotor Vaksinasi COVID-19 dan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker) bagi warga lainnya di desa masing-masing.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara berbagi pengalaman pribadi mengenai keluhan yang dirasakan saat terinfeksi Virus COVID-19. Alhasil masyarakat di setiap desa lebih tergerak hatinya untuk divaksinasi COVID-19 hingga sekarang.
Baca juga: Tim BAPETEN inspeksi keselamatan radiasi Puskesmas Kelua