Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan (BI Kalsel) Wahyu Pratomo mengatakan, pengembangan kemandirian ekonomi pesantren menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif.
“BI telah menyertakan peran pesantren dalam salah satu pilar cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, berupa penguatan ekonomi syariah melalui program peningkatan kelembagaan yang salah satunya melalui kemandirian ekonomi pesantren,” tutur Wahyu Pratomo, pada acara Musyawarah Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) digelar Bank Indonesia Kalsel di Banjarmasin, Selasa.
Oleh karena itu, menurut dia, BI secara konsisten dan inovatif terus bersinergi dengan pemangku kepentingan ekonomi dan syariah di Kalsel, diantaranya Kementerian Agama, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Pondok Pesantren dan Perbankan Syariah, guna membangun rantai nilai halal (halal value chain) melalui pengembangan industri halal di sisi input, produksi, proses produksi dan pemasaran.
Kebijakan pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (eksyar) BI, jelas dia, merupakan bagian dari bauran kebijakan BI dan termasuk sebagai bentuk respons kebijakan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Wakil Ketua Umum HEBITREN Kalsel KH M Abdul Hamid mengapresiasi kepada BI atas upaya memajukan kemandirian ekonomi bisnis pesantren.
Dia berharap, basis ekonomi pesantren semakin kuat di masa depan.
“Hari ini, musyawarah kerja HEBITREN tahun 2023 telah terlaksana. Ke depan, kami yakin sinergi antara BI bersama Kemenag, BAZNAS, BWI dan Perbankan Syariah akan menguatkan basis ekosistem bisnis pesantren,” kata Abdul Hamid.
Pengembangan kemandirian ekonomi pesantren berperan penting dalam membangun basis ekonomi yang kuat merupakan pesan mengemuka dari Musyawarah HEBITREN Kalsel 2023
Pada acara tersebut, panitia penyelenggara menghadirkan beberapa narasumber ahli, seperti Kepala Kanwil Kemenag Kalsel H Muhammad Tambrin, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kalsel HM Fadhly Mansoer, Kepala Bidang Pendayagunaan Zakat BAZNAS Kalsel Rizqy Khairunnisa dan Manajer Bank Syariah Indonesia Cabang Banjarmasin Yudhi Irawan.