Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Banjarmasin ditantang oleh wali kota Banjarmasin untuk mengembangkan potensi kearifan lokal dalam mengembangkan kota ini.
Hal tersebut, disampaikan wali kota melalui staf ahli Norifansyah dalam seminar nasional program studi pendidikan biologi STKIP-PGRI Banjarmasin, kata penyelanggara seminar Syah Buddin kepada pers di Banjarmasin, Kamis.
Seminar tersebut diikuti ratusan mahasiswa STKIP PGRI yang memadati ruang utama Grand Hotel Mentari Banjarmasin yang berlangsung Rabu (4/5).Juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan setempat Murlan.
Norifansyah menjelaskan Kota Banjarmasin memiliki potensi dan kearifan lokal seperti potensi bersifat alamiah, seperti sumber daya alam, serta sumber daya manusia, disamping sumberdaya buatan seperti teknologi, sarana dan prasarana, serta berbagai produk.
Dijelaskan pula posisi kota Banjarmasin hampir ditengah- tengah Indonesia dengan luas 98,46 km2, terletak dekat dengan muara Sungai Barito dan wilayahnya dibagi dua oleh Sungai Martapura.
Banjarmasin disebut pula dengan "Kota Seribu Sungai" karena ada 102 sungai dan 37 sungai diantaranya masih bisa dilalui transportasi air.
Secara administratif Kota Banjarmasin diapit dua kabupaten besar, Barito Kuala dan Kabupaten Banjar, dengan 52 kecamatan, 117 RW dan 1563 RT.
Industri kecil dan rumah tangga yang sampai saat ini merupakan ciri khas Kota Banjarmasin seperti Sasirangan, dan kerajinan Eceng gondok untuk pembuatan tas dan mebel.
Mengenai objek wisata terdapat di pasar terapung, rumah makan perahu, siring sungai martapura, susur sungai, pelabuhan Trisaksi.
Jumlah rumah tangga (2014) 175.907 dengan populasi penduduk 666.223 orang dominan penduduk usia produktif, rasio ketergantungan 44,45 persen, berarti setiap 100 orang yang berusia kerja mempunyai tanggungan sebanyak 44-45 orang yang belum produktif.