Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Matnor Ali menginginkan adanya perbaikan paradigma proses pembangunan, khususnya pembangunan infrastruktur fisik baik jalan, jembatan, drainase dan lainnya yang dilaksanakan pemerintah kota setempat.
Sebab, ungkap dia, di Banjarmasin, Minggu, selama ini sebagian besar proses pembangunan dilaksanakan di semester 2 atau proyek dikerjakan sekitar bulan Oktober, November dan Desember.
"Bahkan yang lebih parah itu ada dikerjakan pada bulan Desember, akhir tahun," paparnya.
"Ketika kami kejar target pengawasan, mereka kejar tayang, siang malam untuk bisa menyelesaikan," papar Matnor Ali.
Sehingga, lanjut dia, kesan pembangunan fisik tersebut hanya mengejar selesai, namun mengabaikan kualitas.
Cara-cara seperti ini, ucap Matnor Ali, harus segera dirubah, paradigmanya sekarang ini semua proses pembangunan harus bisa dilaksanakan pada semester pertama.
"Jadi proyek lelang dan kontrak harus selesai di semester pertama, bahkan mulai pembangunannya di bulai Mei," ujarnya.
Tujuannya, kata politikus Golkar tersebut, agar pembangunan memiliki banyak waktu, bisa selesai sesuai target, hingga pemenuhan kualitas juga bisa maksimal.
Demikian juga, ucap dia, jika ada efesiensi anggaran, bisa dimanfaatkan pada program di APBD perubahan 2023.
"Intinya bagaimana kita merubah cara pembangunan di daerah kita, jangan sampai ada lagi diakhir tahun, masih banyak proses pembangunan belum selesai, bahkan ke luar waktu dari kesepakatan," ucapnya.
Matnor Ali pun sudah menyampaikan hal ini dengan instansi atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pemerintah kota yang melaksanakan pembangunan fisik pada rapat di komisi III.
"Jadi kita ingatkan betul ini ke pemerintah kota," ujarnya.
DPRD Banjarmasin ingin perbaikan paradigma proses pembangunan
Minggu, 22 Januari 2023 10:05 WIB