Banjarmasin (ANTARA) - Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bachri mengaku menyiapkan sertifikat penghargaan atas pencapaian prestasi yang monumental bagi 11 dosen ULM masuk top 100 peneliti Indonesia tahun 2023.
Mereka masuk top 100 peneliti Indonesia 2023 menurut AD Scientific Index yang dikembangkan oleh Prof Murat Alper dan Associate Prof Cihan Doger yang dinilai berdasarkan kinerja ilmiah serta nilai tambah dari produktivitas ilmiah.
"Selamat bagi dosen yang tahun ini masuk jadi peneliti terbaik Indonesia, ini prestasi membanggakan bagi civitas akademika ULM dan membawa nama harum daerah," kata dia di Banjarmasin, Senin (16/1).
Adapun kesebelas dosen itu, yakni Mutiani, M.Pd (urutan 8), Rachmadi Usman, S.H., M.H. (9), Prof Ersis Warmansyah Abbas, BA, M.Pd (12), Syaharuddin, MA (28), Prof Abdul Halim Barkatullah, S.Ag., S.H., M.Hum (30), Sri Hartini (67), Ismi Rajiani, MM (70), Prof Agung Nugroho, S.TP, M.Sc., Ph.D (78), Rudi Hartono, S.T., M.U.P (83), Misbah, M.Pd (85) dan Drs. Eko Suhartono, M.Si (91).
Dengan apresiasi tersebut, dia berharap semakin banyak dosen termotivasi melakukan penelitian dan publikasi, sehingga ULM terus berkembang semakin cepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.
ULM sebagai perguruan tinggi negeri terbesar dan tertua di Kalimantan telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung penelitian yang dilakukan dosen.
Salah satunya Program Dosen Wajib Meneliti (PDWM) yang bisa menyerap anggaran hingga 10 persen dari PNBP ULM untuk mendukung riset dosen.
Jumlah karya ilmiah dosen ULM yang terindeks di Scopus sebanyak 1665 artikel dan telah dikutip (disitasi) sebanyak 9.625 kali.
Sementara artikel yang terbit di Web of Science (WoS) sebanyak 373 artikel dan dikutip sebanyak 2.438 kali.
Sekadar diketahui, AD Scientific Index tahun ini menilai ilmuwan yang berasal dari 19.300 institusi dan 216 negara yang hasilnya memberikan peringkat institusi berdasarkan karakteristik ilmiah ilmuwan yang berafiliasi serta basis penilaian dan pemeringkatan ilmuwan dilihat dari produktivitas dan efektivitas kerja dalam lima tahun terakhir.
Indikator yang disajikan dalam pemeringkatan ini terdiri atas h-index, i10 index dan jumlah sitasi. Tahun ini, AD Scientific Index menilai ilmuwan yang berasal dari 19.300 institusi dan 216 negara.