Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menyampaikan program analog switch off (ASO) di Kota Banjarmasin dimulai pada 27 Desember 2022.
Kepala Bidang Informasi Publik, Dinas Kominfotik Kota Banjarmasin, Nurbaiti di Banjarmasin, Senin, menyampaikan, suksesi program penghentian siaran analog dari pemerintah pusat tersebut sudah siap dilaksanakan di Kota Banjarmasin.
"Pelaksanaan ASO di Kota Banjarmasin direncanakan 27 Desember 2022, walaupun demikian masih ada kemungkinan siaran TV analog masih dapat dinikmati masyarakat Kota Banjarmasin mengingat proses migrasi ke TV digital masih dalam tahap persiapan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, ungkap dia, program penghentian siaran analog ini sebagai wujud upaya mendukung percepatan transformasi digital, yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.
Melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dalam hal ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menyukseskan program ASO.
Nurbaiti menyampaikan, terkait set top box (STB) sebagai alat pendukung program ASO, Pemkot Banjarmasin berupaya untuk membantu pengadaannya bagi rumah tangga yang tidak mampu.
Menurut dia, bantuan tersebut berdasarkan data Program Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Dirjen Dukcapil RI yang dikirim ke Dinas Dukcapil Kota Banjarmasin.
"Ini sudah disampaikan ke Kementerian Kominfo RI," ujarnya.
Nurbaiti mengatakan, tahap I pembagian STB bagi rumah Tetangga miskin di Kota Banjarmasin sebanyak 2.510 unit dari Lembaga Penyiaran Swasta Trans 7.
Pembagian tersebut diawali di Kecamatan Banjarmasin Selatan pada 9 kelurahan, yakni Basirih Selatan, Kelayan Dalam, Kelayan Timur, Kelayan Tengah, Kelayan Selatan, Murung Raya, Kelayan Barat, Mantuil dan Pemurus Dalam.
Pelaksanaan ASO di Banjarmasin dan sekitarnya, ucap dia, dapat dieksekusi tepat waktu apabila realisasi distribusi set top box (STB) DVB-T2 untuk masyarakat tidak mampu dapat memenuhi target di atas 90 persen.
Saat ini, kata Nurbaiti, masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya masih bisa menikmati siaran TV digital maupun analog secara bersamaan.
Namun untuk mengantisipasi dampak negatif akibat lonjakan harga maupun keterbatasan stok STB di pasaran, kata dia lagi, bagi masyarakat yang mampu diharapkan dapat membeli STB secara mandiri.
"Sehingga migrasi TV analog Ke TV digital dapat segera terlaksana sebelum diberlakukannya ASO," ucapnya.