Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 60 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang sedang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengikuti sekolah konservasi di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Mahasiswa dikenalkan ekosistem lahan basah berupa hutan mangrove riparian, melakukan aktivitas pengamatan bekantan dan burung air serta satwa liar lainnya termasuk pengenalan pohon buah lokal hingga mempelajari langsung kearifan lokal masyarakat setempat," kata Kepala Sekolah Konservasi Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Nafisah di Banjarmasin, Senin.
Sebagaimana semangat sekolah konservasi, yakni program edukasi nonformal berbasis lingkungan, kata dia, setiap peserta dilibatkan langsung dalam aksi konservasi seperti penanaman pohon mangrove rambai dan kegiatan bersih-bersih sampah di sungai.
"Diharapkan peserta yang sudah mengikuti kegiatan sekolah konservasi bisa lebih mengenal, peduli dan mencintai alam," jelas dia.
Sementara Rian, perwakilan mahasiswa yang berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengaku sangat antusias mengikuti sekolah konservasi, apalagi diajak terjun langsung ke alam.
"Untuk pertama kalinya saya bisa melihat bekantan di alam liar dengan perilakunya yang sangat menarik," ucap dia.
Menurut Rian, di Stasiun Riset Bekantan juga banyak spesies tanaman yang bisa dipelajari. Dia bahkan berharap kedepan mendapat kesempatan melakukan penelitian secara khusus di lahan basah seperti Pulau Curiak.
Peserta sekolah konservasi kali ini merupakan kelompok ketiga dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang sudah mengikuti kegiatan sekolah konservasi di Pulau Curiak.
Pengelola Stasiun Riset Bekantan Amalia Rezeki mengatakan Pulau Curiak setiap tahunnya menerima kunjungan mahasiswa baik dalam maupun luar negeri yang diprogram dalam bentuk sekolah konservasi.
Dia optimis kedepan Stasiun Riset Bekantan menjadi pusat riset dunia mengenai ekosistem lahan basah dan di dalamnya terdapat kehidupan bekantan sebagai satwa endemik Kalimantan dan maskot fauna Kalimantan Selatan.
Tahun ini ULM menerima sebanyak 140 mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang berasal dari perguruan tinggi seluruh Indonesia sebagai implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
Selain menerima mahasiswa inbound atau kegiatan belajar mahasiswa luar di program studi yang ada di lingkungan ULM, pada tahun 2022 ULM juga telah mengirimkan mahasiswa outbound sebanyak 126 orang untuk mengikuti perkuliahan di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
60 mahasiswa "Merdeka" ikuti sekolah konservasi di Pulau Curiak
Senin, 31 Oktober 2022 14:20 WIB
Mahasiswa dikenalkan ekosistem lahan basah berupa hutan mangrove riparian, melakukan aktivitas pengamatan bekantan dan burung air serta satwa liar lainnya termasuk pengenalan pohon buah lokal hingga mempelajari langsung kearifan lokal masyarakat sete