Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Selatan berkolaborasi dengan PT Pancaran Samudera Transport memberikan bantuan modal usaha untuk kelompok nelayan dan kelompok usaha produk hasil laut di Desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu.
"Masing-masing kelompok dibantu Rp2 juta. Hal ini juga menyikapi kenaikan harga BBM, agar di awal kebijakan pemerintah pusat ini tidak berdampak buruk terhadap perekonomian nelayan," ujar Kepala Dislutkan Kalsel Rusdi Hartono kepada ANTARA di Banjarmasin, Sabtu.
Modal usaha itu, kata dia, bisa digunakan nelayan untuk biaya operasional melaut ataupun membeli peralatan tambahan untuk menunjang kelengkapan usaha agar lebih produktif.
"Kita apresiasi perusahaan yang telah berkenan terlibat membantu masyarakat nelayan ini," ujarnya.
Tidak berhenti di Desa Angsana, ke depan dia berencana mengajak perusahaan lain agar melakukan aksi serupa membantu nelayan.
"Di kondisi sekarang, langkah Dislutkan Kalsel akan mengajak perusahaan yang beroperasi di pesisir untuk mengulurkan bantuan kepada nelayan di wilayah ring satu masing-masing perusahaan," ujarnya.
Diharapkan, seluruh perusahaan tersebut bisa mendukung gerakan untuk menopang perekonomian masyarakat nelayan ini.
Berdasarkan data per 4 September, kata dia, di Kalsel ada 26.026 nelayan. Terkait kenaikan BBM, khususnya solar, dipastikan akan berdampak kepada masyarakat.
Program susulan pun saat ini direncanakannya menyusul kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan BBM. Yaitu, subsidi BBM menggunakan APBD.
"Masih kita ajukan, rencananya akan memberikan subsidi untuk empat SPBN di Banjarmasin, Muara Kintap, Batulicin dan Kotabaru. Semoga bisa terealisasi," ujarnya.