Kapolres Balangan, AKBP Sudrajad Hariwibowo, Jumat malam mengatakan, para anggota masih melakukan pengejaran, karena diduga kedua pelaku belum berada jauh dari tempat pengejaran awal.
"Diperkirakan pelaku belum pergi jauh dari tempat pengejaran tadi, jadi para anggota dikerahkan untuk menyisir dan melakukan pengejaran," ujarnya.
Namun dengan kondisi malam hari dan gelap, anggota kepolisian kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam penyisiran di dalam hutan.
Pelaku lanjut Kapolres Balangan, diperkirakan orang yang sama dengan pelaku perampokan beberapa waktu lalu di Desa Tawahan, dengan cara dan ciri-ciri yang sama.
"Pelaku di Desa Tawahan menggunakan kendaraan dan senjata api, dan diperkirakan pelaku yang sedang dilakukan pengejaran ini merupakan pelaku yang sama," paparnya.
Kepolisian Balangan berhasil mengamankan satu buah kendaraan vixion warna putih merah dan dua pucuk senjata api jenis pistol serta tujuh amunisi dan kedua pelaku masih dalam pengejaran pihak berwajib.
Adalah Brigadir Faisal Kadafi dan Bripka Asmaini yang sempat terlibat pengejaran langsung terhadap kedua pelaku dengan menggunakan kendaraan roda dua, meskipun dengan modal ciri-ciri kendaraan yang digunakan yaitu vixion warna putih merah, mereka berhasil melakukan pengejaran.
Brigadir Faisal Kadafi dengan posisi dibonceng, berhasil menjatuhkan salah satu pelaku di Desa Gulinggang, dan langsung melakukan pengejaran, namun sial Faisal Kadafi terjatuh dan sempat mengalami cedera ringan, dan pelaku berhasil lolos.
Sementara itu Bripka Asmaini terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang menggunakan kendaraan vixion, dengan kecepatan ratusan kilometer perjam, pelaku dan kendaraan berhasil dijatuhkan.
Namun lagi-lagi pelaku berhasil melarikan diri meski dalam keadaan terluka, namun dari pengejaran tersebut, senjata api rakitan dan kendaraan pelaku berhasil diamankan.
Dari keterangan para saksi di tempat kejadian, pelaku menggunakan helm standart dan penutup kaca, serta menggunakan masker, sambil menodongkan senjata meminta sejumlah uang.
"Awalnya mereka memakai bahasa indonesia, namun selanjutnya memakai bahasa banjar, serahkan uang, lakasi (cepat, red)," kata saksi mata di tempat kejadian.
Pada saat kejadian sekitar pukul 10.30 wita di Desa Panimbaan, terdapat kurang lebih empat orang, yaitu korban sang pengepul karet bersama anaknya, kemudian satu orang penjual karet dan satu lagi orang yang mau berangkat ke mesjid.
Namun tidak ada yang berani melakukan perlawanan, karena pelaku menggunakan senjata api. Kunci kendaraan yang ada ditempat kejadian pun diambil dan dibuang pelaku, agar tidak ada yang sempat melakukan pengejaran atau pelaporan.
Namun salah satu warga bisa melakukan pelaporan, sekitar pukul 11.00 wita, saksi melaporkan adanya kejadian perampokan dengan senjata api menggunakan kendaraan vixion warna putih merah ke Polsek Juai.