Banjarmasin (ANTARA) -
Desa Tatah Belayung yang masuk kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan yang dikenal sejak dulu sebagai kawasan lumbung padi tersebut ternyata dulunya dibuka oleh seorang pendatang dari Malaysia.
Hal tersebut setidaknya apa yang diceritakan ketua RT Tatah Belayung yang juga pemangku sungai Tatah Belayung, Mustafa kepada Antara Biro Kalsel yang berkunjung ke kawasan pinggiran kota Banjarmasin berbatasan dengan Kabupaten Banjar tersebut, Selasa.
Menurut Mustafa yang dikenal luas di dalam masyarakat Tatah Belayung tersebut, dulunya kawasan tersebut hanyalah hutan belantara atau semak belukar, tetapi setelah datangnya orang Malaysia lalu kawasan tersebut dibuka menjadi persawahan tentu pula dengan membangun sistem drenasi dan jalan setapak di kawasan tersebut.
"Nama pembuka hutan pertama dan kemudian menyulap hutan jadi sawah yakni orang Malaysia yang bernama Haji Hasyim, dari negeri Perak," kata Mustafa bercerita.
Salah satu keturunan dari Haji Hasyim tersebut menurut Mustafa adalah dirinya sendiri, " Ya kami ini adalah keturunan dari Dato Haji Hasyim yang membuka lahan di sini," kata Mustafa yang dibenarkan beberapa penduduk setempat.
Menurut Mustafa, Haji Hasyim dinyatakan sebagai kepala padang yang kemudian dibantu beberapa orang membuka hutan jadi sawah, lalu membuat jalan setapak, membuat dranasi kemudian menjadi sungai.
Sejak itulah maka Tatah Belayung yang sungainya sepanjang empat kilometer

Sekarang kata Mustafa, Tatah Belayung terus berbenah diri dan berharap kedepannya menjadi desa wisata skala kecil di kawasan Banjarmasin selatan dengan pembenahan sungai, pembuatan sarana wisata seperti tempat selfie, ada dermaga sampan yang bisa digunakan untuk wisata susur sungai.
Warga setempat juga kompak untuk bergotong royong membersihkan sungai, membersihkan lingkungan, serta akan membuat sarana olahraga berjalan kaki di pinggir sungai sebagai terapi berbagai penyakit.