Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mendorong produk hilir kelapa sawit skala usaha kecil, mikro dan koperasi (UKMK) berdaya saing baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional dengan pendekatan teknologi produksi.
"Kami ingin petani dan pelaku UKMK kelapa sawit mengetahui dan menerapkan teknologi produksi agar nilai produk hilir kelapa sawit bisa meningkat," kata Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas ULM Prof Yudi Firmanul Arifin di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Melalui Pusat Studi Kelapa Sawit Kalimantan di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), tim akademisi ULM berupaya mengakomodasi penyebaran informasi, pengembangan ilmu dan teknologi, serta pengabdian kepada masyarakat terkait kelapa sawit dari hulu sampai hilir.
"Jadi produk sawit ini tidak hanya minyak goreng, banyak potensi yang sebenarnya bisa terus dikembangkan untuk hilirnya skala UKMK, seperti sekarang ada kosmetik, sabun dan detergen, lilin dan krayon serta masih banyak produk lainnya," jelas Yudi mewakili Rektor ULM Prof Sutarto Hadi saat pembukaan seminar nasional Sawit Talk! yang digelar di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin.
Dia menyatakan kerja sama antara perguruan tinggi dan dunia usaha serta industri di bidang kelapa sawit perlu terus ditingkatkan. Apalagi pemerintah telah berkomitmen memberikan dukungan melalui gelontoran dana untuk membantu pemecahan permasalahan terkait hilirisasi produk sawit sehingga dapat memberikan penguatan terhadap perekonomian nasional.
Sementara Rektor ULM Prof Sutarto Hadi dalam sambutan tertulisnya dibacakan Prof Yudi menyatakan ULM sebagai universitas tertua dan terbaik di Kalimantan memiliki peran penting dalam mengembangkan kelapa sawit di Indonesia, baik perannya di sektor hulu maupun hilir.
"ULM siap mencetak lulusan-lulusan unggul yang mumpuni dalam perannya meningkatkan dan menguatkan perekonomian nasional," ucapnya.
Seminar nasional Sawit Talk! terselenggara atas hasil kerja sama Pusat Studi Kelapa Sawit Kalimantan ULM dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan.
Mengangkat tema "Peran Promosi Produk Hilir UKMK Kelapa Sawit dalam Penguatan Perekonomian Nasional", seminar diikuti ratusan peserta dari unsur akademisi, pemerintahan, praktisi, asosiasi dan insan sawit nasional baik yang hadir secara langsung maupun daring.
Asisten II Sekretariat Daerah Kalsel Syaiful Azhari yang hadir membuka kegiatan mengatakan saatnya meningkatkan peran keberadaan UKMK kelapa sawit dalam penguatan perekonomian nasional melalui peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dari petani, pelaku UKMK dan praktisi sawit lokal.
Turut hadir Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Suharti sebagai pembicara utama. Kemudian Indra Akbar Dilana dari Ditjen Industri Kecil dan Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI sebagai narasumber pertama.
Selanjutnya Direktur Eksekutif Next Policy yang juga mantan juru bicara Kementerian Perdagangan RI Fithra Faisal Hastiadi sebagai narasumber kedua.
Terakhir Jenny Elisabeth dari Komite Riset BPDPKS sebagai narasumber ketiga. Acara dipandu oleh Arief RM Akbar, Komite Riset BPDPKS, sebagai moderator.
Kepala Pusat Studi Kelapa Sawit Kalimantan ULM Susi STP, MS mengatakan seminar juga dirangkai workshop teknologi produksi produk hilir kelapa sawit dengan target peserta petani dan pelaku UKMK kelapa sawit di Kalimantan Selatan.
"Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan nilai produk hilir kelapa sawit yang diproduksi oleh pelaku UKMK kelapa sawit dan secara tidak langsung dapat memberikan penguatan terhadap perekonomian nasional," jelasnya didampingi Sekretaris Pusat Studi Kelapa Sawit Kalimantan Alan.
ULM dorong produk hilir kelapa sawit skala UKMK berdaya saing
Rabu, 6 Juli 2022 15:48 WIB
Kami ingin petani dan pelaku UKMK kelapa sawit mengetahui dan menerapkan teknologi produksi agar nilai produk hilir kelapa sawit bisa meningkat